BNN: Rehabilitasi Andi Arief Tergantung Asesmen, Bisa 3-6 Bulan

Metrobatam, Jakarta – Andi Arief menjalani asesmen oleh tim dokter Badan Narkotika Nasional (BNN). Asesmen ini akan menjadi pertimbangan untuk tahap lanjutan rehabilitasi.

“Itu tergantung hasil asesmen karena jenis ketergantungan yang bersangkutan sangat menentukan. Bisa 3 bulan atau 6 bulan hasil asesmen,” ujar Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Selasa (5/3).

Heru menyebut tim Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri sudah menyerahkan Andi Arief untuk menjalani asesmen. Proses asesmen ini berlangsung 6×24 jam.

Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut pihak keluarga politikus Partai Demokrat Andi Arief mengajukan permohonan rehabilitasi.

Bacaan Lainnya

Hal itu diketahui dari komunikasi antara pihak kepolisian dengan pengacara Andi. “Mengajukan surat untuk permohonan rehabilitasi,” ujarnya, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/3).

Namun, kata Dedi, kepastian rehabilitasi tersebut baru akan diberikan setelah ada hasil penilaian atau assessment yang dilakukan oleh tim assessment terpadu yang terdiri dari unsur penyidik hingga dokter.

Jika diputuskan rehabilitasi, lanjut Dedi, Andi akan menjalaninya di Pusat Rehabilitasi Narkoba Lido Bogor. Namun, katanya, lokasi rehabilitasi tersebut juga akan mempertimbangkan permintaan dari pihak keluarga.

“Juga dapat mempertimbangkan permintaan dari pihak keluarga atau penasihat hukum supaya dekat dengan tempat tinggalnya,” tuturnya.

Wanita Diduga Bersama Andi Arief

Indonesia Police Watch (IPW) mendesak kepolisian agar terbuka mengenai keberadaan seorang perempuan yang diduga bersama politikus Partai Demokrat Andi Arief saat diringkus pada Minggu (3/3) malam, demi mengungkap perannya dalam jaringan narkoba.

Ketua Presidium IPW Neta Pane mengaku heran kepolisian tidak mengungkap keberadaan sosok perempuan di kamar Andi saat menggelar konferensi pers kemarin.

“Sehingga muncul opini di masyarakat bahwa dalam menggunakan narkoba di kamar hotel itu, Andi Arief hanya seorang diri. Padahal sesungguhnya ada orang lain, yakni seorang wanita cantik,” kata Neta dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (5/3).

Neta meyakini dari informasi yang ia terima perempuan itu berkulit putih, berpakaian berwarna pink, memakai celana jins, dan jam tangan yang melingkar di lengannya. Ia mendesak aparat menjelaskan peran sesungguhnya perempuan itu.

“Sehingga bisa terungkap secara transparan, apa sesungguhnya peran wanita itu, apakah sebagai pemasok narkoba atau sekadar teman kencan,” imbuhnya.

Neta mengaku memang ada kemungkinan bahwa Wakil Sekjen Partai Demokrat itu pemadat berat yang sudah menjadi incaran polisi atas perilakunya itu.

Namun menurut Neta, tidak tertutup kemungkinan juga bahwa penangkapan Andi Arief atas dugaan pemakaian narkoba ini terkait dengan kontestasi politik yang sedang berlangsung. Alhasil, figur perempuan yang diduga ada bersama Arief dan tak diungkap polisi ke publik justru berpotensi menimbulkan tanda tanya lebih besar atas kasus ini.

“Sebab bukan mustahil Andi Arief sebagai politisi yang selama ini kritis dan berseberangan dengan penguasa itu dijebak pihak tertentu agar tidak bersuara lagi menjelang Pilpres 2019,” ucapnya.

Sebelum pihak berwajib memberi keterangan resmi atas penangkapan Andi, sejumlah informasi mengenai hal itu sudah berseliweran di publik, khususnya di media sosial. Salah satu informasi itu adalah keberadaan seorang perempuan yang diduga bersama Andi Arief di kamar hotel.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal pada konferensi pers kemarin menekankan bahwa petugas tidak menemukan siapa pun selain Andi Arief saat melakukan penggrebekan. Iqbal juga menekankan jangan begitu percaya akan informasi yang bergulir di media sosial.

“Info dari mana? Dari TKP satu [orang] yang diamankan, saudara AA. Tadi kan sudah saya dahului bahwa jangan juga percaya pada informasi yang berseliweran. Pada saat petugas kami melakukan penggrebekan cuma ada Saudara AA. Bahwa nanti berkembang sebelum ada siapa dan lain-lain akan kami sampaikan. Kan sedang pemeriksaan sekarang,” kata Iqbal usai jumpa pers di Mabes Polri, Senin (4/3). (Mb/cnn indonesia)

Pos terkait