Bom Rusunawa Sidoarjo, 3 Orang Tewas Termasuk Teroris Anton

Metrobatam, Sidoarjo – Polisi merilis jumlah korban akibat bom meledak di Rusun Wonocolo, Sidoarjo. Ada tiga orang meninggal di Rusun, yakni Anton dan dua orang anggota keluarganya.

“Yang di RS Siti Khadijah satu selamat atas nama anak laki-laki itu, kemudian yang kedua anak wanita masih di RS Siti Khodijah, dengan ledakan pertama,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung, dalam konferensi pers di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Minggu (13/5).

Polisi kemudian mengungkap fakta di TKP. Polisi menindak Anton karena mengancam akan meledakkan bom.

“Kemudian kami ke TKP dan melihat ada tiga orang lain, dan satu orang bernama Anton yang masih pegang switching, kita tidak mau ambil resiko akhirnya kita lumpuhkan,” katanya.

Bacaan Lainnya

“Sementara ada tiga yang meninggal dunia dan Anton sendiri meninggal dunia,” tegas Kombes Frans.

Anton, terduga teroris yang tewas ditembak polisi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, sehari-hari berjualan kue keliling. Anton ditembak mati karena mengancam meledakkan bom.

Saat bom rakitan meledak, Anton sedang bersama 4 orang. Dua orang yang dirawat di RS Siti Khodijah sudah dipindahkan ke RS Bhayangkara.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin menduga kasus ledakan bom di Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim, masih ada hubungannya dengan serangan bom bunuh diri di tiga lokasi gereja di Surabaya pada Minggu kemarin.

“Bisa saja, hubungannya ada,” katanya saat dikonfirmasi usai proses evakuasi pelaku peledakan bom di Rumah Susun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim, Senin (14/5/2018) dini hari. Ia mengemukakan untuk peristiwa ledakan bom di Rusun Wonocolo Sidorjo, saat ini sudah selesai dilakukan proses evakuasi terhadap para pelaku yang meninggal dunia.

“Untuk selanjutnya, para pelaku yang meninggal dunia ini akan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim untuk dilakukan proses lanjutan,” ujarnya.

Selain membawa jenazah pelaku, dalam proses evakuasi itu pihaknya juga membawa serta barang-barang yang diduga sebagai bom milik pelaku. “Saat itu, pelaku yang diketahui bernama Anton saat akan ditangkap masih memegang ‘switching’ yang akan digunakan untuk meledakkan bom. Namun, karena tidak mau ambil risiko pelaku terpaksa kami lumpuhkan,” katanya.

Dari data yang ada, enam orang yang masih memiliki ikatan keluarga menjadi korban terkait dengan ledakan tersebut, di mana tiga di antaranya sudah dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Sebanyak tiga orang yang meninggal itu, masing-masing Anton Febryanto (47) sebagai kepala keluarga, Puspita Sari (47) istri Anton, Rita Aulia Rahman (17) anak. Korban selamat, Ainur Rahman (15) yang membawa kedua adik perempuannya, masing-masing Faizah Putri (11) dan Garida Huda Akbar (10) yang saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Pada Minggu 13 Mei malam terjadi ledakan di salah satu ruangan di Rumah Susun Wonocolo Blok B lantai 5. Rusun Wonocolo, Kecamatan Taman, Sidoarjo dekat dengan perbatasan Kota Surabaya, yaitu sekitar 9-10 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga lokasi gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi. (mb/detik/okezone)

Pos terkait