Bupati Karimun: Masyarakat Hati-hati dengan Munculnya Organisasi Terlarang

Bupati Karimun Aunur Rafiq

Metrobatam.com, Karimun – Bupati Karimun Aunur Rafiq mengimbau warga masyarakat agar mewaspadai munculnya organisasi terlarang yang bertentangan dengan Pancasila dan semangat kebangsaan.

“Kita mengimbau masyarakat supaya hati-hati dengan munculnya organisasi terlarang serta lambang-lambangnya,” kata dia di Tanjung Balai Karimun, Minggu.

Bupati mengatakan, adanya temuan seorang warga memakai baju berlambang palu arit oleh anggota Babinsa Kodim Karimun beberapa hari lalu patut diwaspadai, bahwa paham komunisme masih ada dan mencoba untuk bangkit kembali.

Pemerintah, kata dia, telah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi paham terlarang, seperti komunisme, radikalisme dan terorisme bangkit dan mencoba untuk eksis di tengah-tengah masyarakat.

Bacaan Lainnya

Ia juga mengingatkan segenap aparatur sipil negara, termasuk perangkat pemerintahan seperti ketua rukun tetangga dan rukun warga tetap waspada dan mengawasi lingkungannya agar tidak disusupi paham komunisme dan paham terlarang lainnya.

Aparat penegak hukum, lanjut dia, juga harus mengambil tindakan cepat jika mengetahui munculnya atribut atau lambang-lambang organisasi yang disepakati sebagai organisasi yang dapat memecah-belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Persoalan pakaian itu didapat dari mana, kita belum tahu persis. Infonya didapat dari orang tuanya,” katanya.

Lebih lanjut dia menginstruksikan para camat, lurah, RT dan RW dan aparat penegak hukum agar waspada, berikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjadi suatu tren pakaian yang mengandung unsur-unsur tertentu dan bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Pemerintah daerah, menurut bupati, juga telah melakukan langkah-langkah antisipasi, salah satu dengan menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan Kodim 0317/Karimun tentang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara.

Dalam MoU itu, jelas dia, tertuang kesepakatan untuk menumbuhkan wawasan kebangsaan dan bela negara di kalangan aparatur sipil negara hingga ketua RT dan RW, agar dapat memfilter paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila.

“Kita harus tetap waspada, tapi tidak boleh berlebihan. Wajar waspada dan harus kita lakukan. Paham-paham seperti ini tidak akan nampak di permukan, tapi ini tetap ada. Wawasan kebangsaan dan bela negara, terutama di kalangan generasi muda harus kita tingkatkan,” kata Bupati Aunur Rafiq.

 

(Mb/Antara)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *