Cekcok Soal Rute Kontroversial, Taiwan Blokir 176 Penerbangan China

Metrobatam.com, Taipei – Taiwan memblokir 176 penerbangan maskapai-maskapai China ke wilayahnya. Pemblokiran ini dilakukan setelah dua maskapai China menetapkan sejumlah rute baru yang dianggap kontroversial.

Awal Januari ini, dua maskapai China, China Eastern Airlines dan Xiamen Air, menetapkan empat rute penerbangan baru antara wilayah China daratan dengan Taiwan. Taiwan tidak sepakat karena merasa tidak diajak konsultasi soal penetapan rute baru itu.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/1), otoritas Taiwan berulang kali meminta agar penetapan empat rute baru itu dibatalkan. Namun protes Taiwan ini diabaikan. Otoritas Taiwan menyebut penetapan rute baru itu ‘sembrono’ dan membahayakan keselamatan penerbangan, juga bermotif politik.

China Eastern Airlines dan Xiamen Air juga meminta 176 penerbangan tambahan antara Taiwan dan China selama masa libur Tahun Baru China pada pertengahan Februari nanti. Pekan ini, untuk pertama kalinya otoritas Taiwan mengambil tindakan tegas terkait persoalan ini.

Bacaan Lainnya

Otoritas Penerbangan Sipil Taiwan (CAA) menolak untuk memberikan izin bagi penerbangan tambahan itu. Alasannya, dua maskapai China itu telah menggunakan rute-rute baru yang kontroversial. Namun diketahui bahwa penerbangan tambahan yang diajukan dua maskapai China itu tidak melalui rute baru yang kontroversial.

“Permintaan dua maskapai itu tidak disetujui untuk saat ini, karena mereka mengoperasikan penerbangan lain pada rute M503 dan rute lain yang diluncurkan tanpa persetujuan umum dari kedua pihak,” ucap seorang pejabat CAA yang tidak ingin disebut namanya kepada AFP.

M503 merupakan rute lama yang sudah diperkenalkan sejak 2015, yang saat itu juga memicu kecaman dari Taiwan. Kecaman Taiwan membuat China menggeser rute itu lebih dekat ke wilayahnya dan menggunakan rute itu hanya untuk penerbangan rute utara-ke-selatan.

Dalam pernyataannya, otoritas China menyebut penetapan rute baru itu bertujuan untuk mengurangi kepadatan wilayah udara di atas selat yang memisahkan China dan Taiwan. Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC) menyebut rute itu hanya akan dipakai oleh penerbangan sipil. China juga berjanji akan menjaga komunikasi teknis dengan Taiwan terkait penggunaan rute ini.

CAAC menambahkan, rute M503 juga akan digunakan untuk penerbangan rute selatan-ke-utara, bertentangan dengan kesepakatan sebelumnya.

Militer Taiwan telah menegaskan pihaknya akan mencegat, memperingatkan dan mengusir setiap pesawat yang melintasi wilayah udara Taiwan tanpa izin dan mengancam keamanan negara itu. (mb/detik)

Pos terkait