Cuaca Buruk, Nelayan Pangkalpinang Terpaksa Utang untuk Nafkahi Keluarga

Metrobatam, Pangkalpinang – Akibat cuaca buruk, banyak nelayan di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung tidak melaut untuk mencari ikan. Angin kencang dan ombak ekstrem menjadi faktornya, para nelayan memilih memarkirkan kapal-kapal penangkapan ikan mereka di Dermaga, seperti yang dilakukan oleh Nelayan Pangkal Arang.

Terpantau lebih dari seratus kapal nelayan di Pangkal Arang terparkir di Dermaga Ikan Pangkal Arang. Salah satu nelayan bernama Lamri (45) mengatakan, cuaca buruk di perairan Pulau Bangka sudah berlangsung selama satu pekan terakhir dengan ketinggian ombak mencapai dua sampai tiga meter.

“Sudah satu minggu enggak melaut, belum tahu juga sampai kapan, mungkin Januari nanti baru kembali normal. Gelombang hampir 2 sampai 3 meter ngeri juga, normalnya paling satu meter masih bisa,” ujarnya ditemui Okezone di Dermaga Pangkal Arang, Pangkalpinang, Senin (18/12) sore.

Dia juga menuturkan, bahwa memaksakan melaut saat cuaca buruk begini adalah pilihan yang percuma. Selain membahayakan keselamatan, hasil tangkapan pun tidak mampu menutupi biaya operasional kapal seperti solar, dan ransum, yang ada justru merugi alias tekor.

Bacaan Lainnya

“Kalau kita lihat cuaca buruk kayak gini, percuma juga karena yang ada bahaya keselamatan. Terus tangkapan ikan juga belum bisa untuk bayar biaya keperluan kapal seperti solar, dan ransum untuk kita makan biar bisa bertahan saat melaut,” imbuh Lamri.

Berprofesi sebagai nelayan kecil, kebanyakan tidak memiliki pekerjaan sampingan. Kendati demikian, selama tidak melaut Lamri pun harus menafkahi keluarga terpaksa harus meminjam sama bos pemodal kapal.

“Kalau enggak melaut karena cuaca lagi buruk, saya terpaksa pinjam uang sama bos (tauke) pemodal kapal. Karena memang tidak ada kerjaan lain, untuk hasil laut juga kadang tidak tentu tergantung dengan hasil tangkapan, kadang ada kadang enggak,” urainya.

“Kalau lagi musim cumi Rp1 juta, terus tidak ada pulang ongkos. Selama lima hari empat malam di laut kita butuh modal sekira Rp2,5 juta, kalau lebih dari itu kita untung hasil tangkapan banyak ya enggak sampai tekor. Tetapi, melihat cuaca buruk kayak gini kalau dipaksa melaut yang ada lebih tekor alias tidak balik modal,” tandas Lamri. (mb/okezone)

Pos terkait