Debat Terbuka, PM Singapura Dituduh Berbohong Soal Wasiat

Metrobatam, Jakarta – Lee Hsien Yang, menuding kakaknya, yang merupakan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, berbohong soal warisan ayah mereka dalam debat terbuka yang berlangsung di sidang parlemen Singapura, Selasa (4/7).

Sebelumnya, pada Senin, Hsien Yang menyebut kakaknya sengaja memberikan informasi yang salah bahwa almarhum ayah mereka, Lee Kuan Yew, mempertimbangkan kembali rencana menghancurkan sebuah bungalow keluarga berusia ratusan tahun, yang berlokasi di Oxley Road 38.

Perseteruan keluarga yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menjadi perhatian publik di Singapura. Masyarakat tampak memenuhi ruang sidang dan dengan serius menyimak pembelaan yang diberikan PM Lee.

Adapun di hari kedua perdebatan terbuka di parlemen, PM Lee mengatakan bahwa perselisihan tersebut ‘bukan sinetron’ dan meminta warga Singapura tidak terganggu oleh hal itu.

Bacaan Lainnya

Bungalow yang menjadi pusat konflik keluarga itu telah diperdebatkan sejak 2015, setelah kematian Lee Kuan Yew, dan menjadi konsumsi publik karena pihak keluarga saling beradu argumen di media sosial.

Sebelumnya, Lee Kuan Yew disebut menginginkan bungalow itu dihancurkan setelah dia meninggal, guna mencegah terciptanya ‘tempat pemujaan’ bagi keluarga nomor satu di Negeri Singa itu.

Tapi, saudara PM Lee mengatakan kakak mereka berusaha menghalangi pembongkaran rumah tersebut untuk memanfaatkan warisan ayah mereka atas agenda politiknya sendiri, termasuk mempersiapkan anak sulungnya sebagai pemimpin masa depan Singapura.

“(Lee Hsien Loong) membuat pernyataan berbelit-belit, namun salah, tentang keinginan Lee Kuan Yew,” kata Hsien Yang.

Sementara PM Lee menyebut kendati ayahnya menginginkan rumah tersebut dibongkar dalam surat wasiatnya, dia juga menyebut bersedia “mempertimbangkan alternatif lain” dan bahkan menyetujui rencana renovasi jika pemerintah menolak usulan pembongkaran.

Meskipun demikian, Hsien Yang mengatakan sang ayah telah dipengaruhi kakaknya untuk menyetujui renovasi tersebut, dengan membuat dia percaya bahwa rumah itu terdaftar sebagai monumen nasional dan tidak boleh dihancurkan. Klaim yang disebut Hsien Yang tidak berdasar karena tak memiliki bukti.

Di sisi lain, PM Lee tetap bersikukuh bahwa dia tidak membohongi parlemen ataupun ayahnya. “Saya tidak membohongi ayah saya,” kata PM Lee.

Lee Kuan Yew merupakan perdana menteri pertama Singapura yang memimpin negara itu dari tahun 1959 hingga 1990. Dia dianggap berjasa karena berhasil membawa Singapura dari bekas koloni Inggris yang miskin menjadi salah satu negara terkaya di dunia.(mb/cnn indonesia)

Pos terkait