Demokrat Tanya Prabowo, Elite Mana yang Bermental Maling?

Metrobatam, Jakarta – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Setelah menyebut ‘Indonesia bubar 2013’, Prabowo dalam pidato terbarunya menyebut banyak elite di Indonesia yang goblok dan bermental maling. Pernyataannya inipun mendapat banyak tanggapan dari sejumlah pihak.

Prabowo mengucapkan pendapat itu karena melihat kekayaan Indonesia banyak dikuasai oleh asing. Bahkan, Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah ruah, seperti tembaga, nikel, batubara pun hanya memiliki gaji dengan rata-rata 15 kali di bawah gaji Singapura.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf tak mengerti siapa elite yang dimaksud Prabowo. Namun, ia berharap tak ada pihak-pihak yang terpancing emosinya dengan omongan Prabowo, pun sebaliknya, dia berharap Prabowo juga tidak terpancing dengan sejumlah komentar terkait ucapannya.

“Elitenya yang mana? Kan kita tidak bisa mengeneralisasi semuanya, mungkin yang dimaksud yang mana saya tidak tahu. Tapi menurut saya yang begini-begini jangan mudah terpancing. Sebagai pimpinan parpol saya yakin Pak Prabowo juga mampu dan bisa, tidak terpancing dengan isu-isu,” ucap Nurhayati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/4).

Bacaan Lainnya

Nurhayati khawatir pernyataan Prabowo ini justru dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dalam tahun-tahun politik saat ini, atau jelang Pemilihan Umum 2019. Meski begitu menurut Nurhayati, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Prabowo biasa dilakukan jelang tahun politik.

“Maksud saya di tahun politik ini biasalah, apapun yang kita katakan bisa menjadi sorotan, apalagi dengan adanya sosmed (sosial media), gampang sekali ngomong,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPR Agus Hermanto enggan mengomentari kritikan Prabowo tersebut. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu memilih menyerahkan sepenuhnya pada diri masing-masing untuk berintrospeksi.

“Karena yang komentar bukan saya masa saya harus komentari? Kita kembali pada diri kita kembali pada apa yang kita lakukan sehingga hal-hal yang terjadi adalah tentunya harus kita tetapkan pada diri kita seperti apa,” kata Agus.

Saat pidato itu, Prabowo pun mempertanyakan, apakah rakyat Indonesia lebih malas dan lebih bodoh dari Singapura? Prabowo menduga ada masalah lain yang menyebabkan terjadinya ketimpangan di Indonesia, yakni sistem pemerintahan yang salah.

“Jangan-jangan karena elite kita yang goblok atau menurut saya campuran itu. Sudah serakah, mental maling, kemudian hatinya mungkin sudah beku. Tidak setia pada rakyat, hanya ingin kaya di atas penderitaan rakyat,” ujar Prabowo. (mb/okezone)

Pos terkait