Derita Fazira, Bocah Yatim Asal Aceh yang Terluka Bakar Serius

Metrobatam, Lhokseumawe – Sudah sebelas hari Rumaisya Fazira, bocah berusia 6 tahun menjalani perawatan secara intensif di ruang ICU RS PMI Aceh Utara di Lhokseumawe, Aceh. Fazira terbaring sakit karena luka bakar.

Bocah asal Desa Ulee Rubek Timur, Kecamatan Seunudon, Aceh Utara ini mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Dara manis tersebut merupakan anak dari Eda Wati (36), sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia saat dia masih berusia 1,5 tahun.

Fazira terbakar pada hari Kamis (8/6) pekan lalu. Saat itu ibunya pergi takziah ke kampung tetangga. Fazira bermain dengan kakak sepupunya di rumah. Di rumah, dia bersama temannya juga sedang asyik bermain.

“Saat itu saya pergi takziah. Dia tinggal bersama kakak sepupunya. Kakaknya kemudian mandi dan dia main bersama temannya,” kata Eda Wati kepada detikcom, Minggu (18/6) malam.

Bacaan Lainnya

Petaka itu bermula dari korek api yang digenggam Fazira. Menurut cerita, Fazira waktu itu sedang main berdua dengan temannya tak jauh dari rumah. Fazira hendak membakar sampah dan menyalakan korek api.

Bocah tak tau apa-apa itu menghidupkan korek api namun tiba-tiba apinya menyambar baju akibat angin kencang. Saat kejadian naas itu, tidak ada seorang pun yang melihat baju Fazira terbakar, ia pun lari mencari pertolongan.

Sesampai di rumah sebagian tubuh bocah malang tersebut sudah terbakar. Kakak sepupu Fazira yang melihat api di tubuhnya langsung memadamkan dan melarikan nya ke Puskesmas Seunudon.

“Saat itu saya dan neneknya diberitahukan oleh tetangga. Saya langsung menyusul ke Puskesmas namun oleh petugas langsung merujuk ke Rumah Sakit PMI di Lhokseumawe,” jelas Eda.

Menurut keterangan dokter, luka yang dialami Fazira sudah termasuk dalam katagori serius. Sehingga setelah lebaran nanti, putri cantik tersebut akan di rujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin Kota Banda Aceh untuk melakukan pengobatan lebih intensif lagi. Sebab, di Lhokseumawe belum ada dokter yang bisa menangani luka bakar Fazira.

Untung saja, nyawa Fazira masih bisa selamat. Kini bocah malang yang seharusnya bisa masuk sekolah dasar selepas lebaran nanti terpaksa harus menahan perih, meski terkadang sesekali ia mulai bisa tersenyum.

Sejak dirawat sepuluh hari, kini kondisi nya mulai membaik. Fazira sudah bisa makan dan minum, bicara dan sesekali menangis saat perih akibat luka bakar di sekujur tubuhnya kambuh.

“Saya hanya seorang guru honor. Ayah Fazira (suaminya-red) sudah meninggal. Fazira anak bungsu dari 3 bersaudara. Alhamdulillah, selama ini ada masyarakat yang membantu,” ucap sang ibu.

“Mudah-mudahan ke depan uluran tangan dermawan bisa menyambung pengobatan Fazira,” lanjut Eda.(mb/detik)

Pos terkait