Dewan Adat Nasional Dukung Jokowi-Ma’ruf

Metrobatam, Jakarta – Dewan Adat Nasional mendeklarasikan dukungan terhadap Pasangan Calon Nomor Urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ketua Dewan Adat Nasional Irwanur Latubual mengklaim pihaknya memiliki puluhan juta massa pasukan adat untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pemilu 2019.

“Seluruh pasukan adat serta seluruh masyarakat Indonesia kita arahkan untuk mendukung pasukan adat kita itu puluhan juta,” ujar Irwanur di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (13/2).

Irwanur mengatakan massa yang puluhan juta itu terdiri dari berbagai pasukan adat di setiap kerajaan yang pernah ada di nusantara. Pasukan adat itu, kata dia sudah ada sejak zaman sebelum kemerdekaan dan diwariskan secara turun temurun.

“Setiap kerajaan itu kan punya pasukan adat. Setiap Dewan adat, raja, sultan, punya pasukan adat yang sudah baku dari sebelum Indonesia merdeka sampai sekarang tetap ada dan kita nasional kan menjadi padan pasukan adat,” ujar dia.

Bacaan Lainnya

Selain mengerahkan pasukan adat yang jumlahnya puluhan juta itu, pihaknya juga menyiapkan pusat rumah juang nusantara. Rumah juang itu, nantinya akan menampung seluruh relawan Jokowi-Ma’ruf.

Lebih lanjut, dia menyatakan dukungan ini telah dibahas dalam rapat Dewan Adat Nasional yang diselenggarakan pada 12 Februari 2019 lalu. Alasan pihaknya mendukung Jokowi-Ma’ruf adalah lantaran petahana dinilai sudah bekerja sesuai harapan masyarakat.

“Pak Jokowi sudah bekerja sesuai harapan kita dan semua pembangunan kelihatan di seluruh Nusantara untuk itu kami mendukung beliau agar menyelesaikan pekerjaan pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan,” katanya.

Lebih lanjut, dukungan ini akan dikukuhkan dalam bentuk deklarasi yang rencananya dilaksanakan di Bandung dan Jakarta.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Dewan Adat Nasional. Menurut dia, dukungan ini akan sangat signifikan membawa pengaruh kepada Jokowi di Pilpres 2019.

“Dukungan ini akan ditindaklanjuti dengan deklarasi melibatkan seluruh masyarakat adat Nusantara ini sangat signifikan karena inilah keindonesiaan kita sebagai perpaduan yang menyeluruh dari Sabang sampai Merauke sebagai suatu kekuatan kebangsaan,” ujarnya.

Keputusan Pribadi

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono mengatakan dukungannya kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo adalah dukungan pribadi. Ia juga menyampaikan keputusannya itu tidak dipermasalahkan oleh partainya karena partai Berkarya sendiri belum memutuskan dukungan politiknya.

“Jadi itu ya secara pribadi,” ujar Muchdi kepada para wartawan ketika ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (13/2).

“Belum ada keputusan politik partai yang mendukung calon nomor dua,” ungkapnya.

Sebelumnya mantan Danjen Kopassus tersebut hadir dalam acara deklarasi dan silaturahmi purnawirawan TNI Polri dengan Jokowi di Jakarta International Expo, Kemayoran , Jakarta, Minggu (10/2). Ia mengaku memberikan dukungannya kepada paslon nomor urut 01.

Padahal, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso telah menginstruksikan seluruh kader dan relawan Partai Berkarya lainnya fokus memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain itu, Muchdi mengaku akan menolak jika diajak bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN). “Ajakan [TKN], saya enggak mau lah,” ujarnya.

Muchdi kembali menyatakan alasan dirinya mendukung Jokowi. Ia menilai selama empat tahun, Jokowi telah melakukan apa yang pemerintah sebelumnya belum lakukan.

Ditanyai soal tuduhan terhadap dirinya yang diduga akan merusak kubu paslon nomor urut 01 terkait masa lalunya, Muchdi mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. Menurutnya, pendapat tersebut boleh saja dilontarkan siapapun.

Masa lalu Muchdi menjadi sorotan sebab pada 2008, ia menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib. Mantan Direktur V Badan Intelijen Negara (BIN) ketika itu didakwa sebagai orang yang berada di balik pembunuhan Munir. Namun, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis bebas Muchdi PR dari segala tuduhan.

Ia juga kawan dekat Prabowo saat masih aktif di militer. Pada 1998, Muchdi menjabat Danjen Kopassus dan Prabowo menjabat Pangkostrad. Ia termasuk salah satu pendiri Partai Gerindra.

Setelah itu, Muchdi menjadi Wakil Ketua Umum ketika hijrah ke Partai Berkarya, partai pimpinan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Selain itu, saat ditanyai soal kedekatannya dengan Prabowo dan dukungannya terhadap Jokowi, Muchdi mengaku hal tersebut tidak akan berdampak apa-apa. Menurutnya, dukungannya itu merupakan hak politiknya.

“Loh masalah kawan ya kawan gitu kan,” kata Muchdi. “Tapi kalau masalah pilihan politik itu kan pilihan masing-masing,” tambahnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait