Dibor Polisi, Selama 20 Tahun Brankas Najib Razak Belum Pernah Dibuka

Kuala Lumpur – Kepolisian Malaysia coba membongkar brankas yang ada di rumah mantan Perdana Menteri Najib Razak. Diperkirakan brankas tersebut tak pernah dibuka selama 20 tahun terakhir.

Dilansir dari The Star, Jumat (18/5), pengacara Najib, Harpal Singh Grewal, mengatakan brankas yang kuncinya hilang itu coba dibuka dengan dilakukan pengeboran. Pengeboran dilakukan sejak Kamis (17/5) pagi sekitar pukul 08.30 waktu setempat.

“Kuncinya hilang dan pengeboran ini memicu tekanan mental tak diperlukan bagi keluarga Najib yang disangkal haknya untuk menjalankan kewajiban keagamaan mereka pada hari pertama Ramadan,” tutur Harpal.

Harpal mengatakan brankas itu ditemukan di lantai satu tempat tinggal Najib di Taman Duta. Kunci brankas hilang karena lupa saat menaruhnya. Hingga Kamis (17/5) malam Polisi masih berusaha membuka brankas tersebut.

Bacaan Lainnya

“Polisi telah menyelesaikan sebagian besar penggeledahan mereka, tapi mereka sekarang berupaya membuka brankas yang sudah tidak dibuka selama dua dekade dan jauh sebelum Najib menjadi PM… Hanya Tuhan yang tahu apa yang ada di dalamnya,” tutur Harpal seperti dikutip dari Malay Mail.

Selama penggeledahan berlangsung, akses ke area sekitar rumah Najib dibatasi. Seorang anggota Partai United Malay National Organisation (UMNO) yang ditemui wartawan di lokasi, mengaku dilarang masuk ke rumah Najib oleh polisi yang berjaga. Sejumlah tetangga Najib juga mengaku sempat ditanya-tanya polisi saat beraktivitas di sekitar kawasan tersebut.

Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Kepolisian Malaysia, Komisioner Amar Singh, mengungkapkan bahwa penggeledahan dilakukan terkait penyelidikan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret Najib. Selain di rumah Najib di Taman Duta, penggeledahan juga dilakukan di empat lokasi lainnya.

Memiliki Cukup Alasan

Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad membela soal penggeledahan di rumah eks PM Najib Razak yang dimulai sejak malam hari menjelang Ramadan. Ditegaskan PM Mahathir bahwa otoritas Malaysia memiliki cukup alasan untuk melakukan penggeledahan itu.

Penggeledahan telah dilakukan Kepolisian Malaysia sejak Rabu (16/5) malam hingga Kamis (17/5) siang ini. Ada lima lokasi yang digeledah, salah satunya kediaman pribadi yang ditinggali Najib dan keluarganya.

Sejumlah politikus anggota koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir, termasuk Nurul Izzah Anwar yang merupakan putri Anwar Ibrahim, mengkritik penggeledahan itu yang disebut digelar pada jam-jam tidak bermoral.

“Polisi memiliki cukup alasan untuk menggerebek rumah Najib. Itu tugas mereka. Saya tidak memiliki informasi lebih banyak,” ucap PM Mahathir seperti dilansir Reuters dan media Malaysia, Malay Mail, Kamis (17/5).

“Itu menjadi tugas mereka untuk menyelidiki seluruh kasus kriminal. Jika ada kasus, mereka akan mengambil tindakan,” imbuhnya dalam konferensi pers terbaru pada Kamis (17/5) siang waktu setempat.

Lebih lanjut, PM Mahathir menanggapi klaim yang menyebut penggeledahan tidak diperlukan. Dia menyatakan polisi memiliki standar operasi atau SOP yang berlaku. PM Mahathir juga menegaskan pemerintahannya akan memperlakukan semua orang dengan sopan.

“Polisi memiliki SOP mereka. Saya tidak tahu mereka harus menggerebek di malam hari, tapi instruksi saya sangat jelas: Saya tidak akan menyiksa orang-orang dan hal semacam itu. Saya ingin orang-orang diperlakukan dengan sopan,” tegasnya.

Dalam pernyataan terpisah, Direktur Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Kepolisian Malaysia, Komisioner Amar Singh membenarkan bahwa penggeledahan itu terkait penyelidikan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

“Iya, tentu saja,” jawab Singh saat ditanya Reuters, soal apakah penggeledahan di lima lokasi terkait skandal 1MDB. “Kami sedang mengumpulkan informasi, kami akan memiliki lebih banyak rincian begitu menyelesaikan penggeledahan,” imbuhnya.

Sebelumnya Amar hanya menyebut penggeledahan bertujuan mencari bukti untuk penyelidikan yang sedang berlangsung dan enggan menyebut lebih lanjut kasus yang dimaksud. Penggeledahan diketahui masih berlanjut hingga Kamis (17/5) siang waktu setempat.

Terkait skandal 1MDB, PM Mahathir menegaskan pemerintah Malaysia akan menghubungi sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS), untuk mendapatkan kembali dana 1MDB yang diselewengkan pada era Najib. Dia juga menyebut Najib bisa didakwa dalam waktu dekat. Namun ditegaskan PM Mahathir sejak awal, bahwa pemerintahannya tak akan membalas dendam, melainkan hanya akan memulihkan penegakan hukum. (mb/detik)

Pos terkait