Disebut Waketum Gerindra ‘PKI’, PDIP: Dia Stres Berat

Metrobatam, Jakarta – Waketum Gerindra Arief Poyouno sempat menyebut ‘wajar PDIP disamakan dengan PKI’ meskipun sudah mengklarifikasi ucapannya dan meminta maaf. Meski begitu, PDIP bereaksi keras soal ucapan Arief.

“Kami sudah lama mendengar orang tersebut sedang stres berat sehingga di intern Gerindra sendiri lebih dinilai sebagai beban. Kami akan cek lagi. Di tengah dinamika dan kontestasi demokrasi seperti sekarang, banyak politisi yang terguncang jiwanya. Banyak yang asbun (asal bunyi), ngomongnya ngawur dan ngelantur. Menyedihkan,” ucap ketua DPP Hendrawan Supratikno saat dikonfirmasi, Rabu (2/8).

“Kalau galau atau stres, jangan menciptakan eksternalitas negatif alias ngajak-ngajak orang lain untuk ikut stres,” cetusnya.

Hendrawan menilai ucapan Arief yang terlanjur disampaikan tidak memiliki dasar argumen. “Statement super ngawur begitu untuk sebagian kader bikin jengkel. Sebagian lain menganggap yang bersangkutan sakit jiwa dan minta supaya PDIP menawarkan jasa psikiatrik,” kata Hendrawan.

Bacaan Lainnya

PDIP sedang mengkaji secara hukum untuk mempolisikan Arief. Di luar itu, Hendrawan meminta setiap pihak supaya tidak asal berbicara.

“Jadi kami harap tokoh-tokoh besar mampu menahan diri, jangan asbun. Jangan malas buka dokumen peristiwa politik dengan akal sehat dan semangat persaudaraan,” tegas Hendrawan.

(Baca juga: Kronologi Waketum Gerindra Sebut PDIP PKI hingga Minta Maaf)

Gerindra sendiri sudah menegaskan ucapan Arief bukan sikap partai. Arief telah mendapat teguran dari Prabowo Subianto dan akan diproses di mahkamah partai.

“Tentu partai akan mengambil satu tindakan sesuai dengan aturan yang ada di internal kami melalui mahkamah partai dan sebagainya,” kata waketum Gerindra Fadli Zon di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).

Terancam Sanksi

Pernyataan Waketum Gerindra Arief Poyuono soal ‘Wajar PDIP disamakan dengan PKI’ bergulir bak bola salju. Sudah ditegur oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto, kini Arief terancam sanksi.

“Tentu partai akan mengambil satu tindakan sesuai dengan aturan yang ada di internal kami melalui mahkamah partai dan sebagainya,” kata Waketum Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/8).

Namun Fadli belum berani bicara soal kemungkinan sanksi ke Arief. Dia hanya memastikan Arief akan dibawa ke Mahkamah Partai. “Ya yang bersangkutan akan dipanggil itu terkait dengan pertanggungjawaban apa yang diucapkannya lah. Saya belum tahu nanti kita lihat saja,” imbuhnya.

“Jadi tindakan itu sudah cross the line atau sudah melewati batas dan kami tidak pernah mempunyai pandangan sikap seperti yang disampaikan oleh saudara Arief Poyuono,” sambung dia.

Arief menyatakan ‘wajar PDIP disamakan dengan PDIP’ berawal dari komentarnya menanggapi PDIP yang menyebut Prabowo berambisi menjadi presiden karena menyebut presidential threshold 20% itu lelucon politik. Namun Arief langsung mengklarifikasi ucapannya dan meminta maaf kepada PDIP lewat surat bermaterai Rp 6.000.(lkw/tor)

Pos terkait