Ditolak di Batam, Prabowo: Mental Neno Warisman Melebihi Nyali Kopassus

Metrobatam, Jakarta – Aktivis #2019GantiPresiden, Neno Warisman, Alang, dan rombongannya masih tertahan di bandara Hang Nadim, Batam akibat terhadang massa yang menolaknya dari sore.

“Di luar katanya ada polisi. Namun tidak bisa membubarkan massa yang katanya sudah berkumpul dari jam 11 siang tadi. Kami mendarat baru jam 5 (17.00 WIB),” ujar Neno saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (28/7) malam WIB.

Neno mengatakan ia dan rombongan datang ke Batam untuk mengikuti kegiatan deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar besok Minggu pagi. “Di halaman Masjid Agung, Batam Centre,” ujar Neno menerangkan kegiatan yang akan diikutinya.

Neno menerangkan di dalam rombongannya yang terbang dari Jakarta ke Batam terdapat delapan orang, termasuk pencipta lagu #2019GantiPresiden, Alang.

Bacaan Lainnya

Terkait pengadangan massa yang menolak ia dan rombongan, Neno menegaskan masih tetap akan bertahan di bandara tersebut. Ia menyatakan saat ini sejumlah pihak sedang berupaya untuk membantunya keluar, termasuk elemen ormas, ketua wilayah parpol Gerindra yang juga mendukung gerakan #2019GantiPresiden, dan majelis taklim setempat.

Keprihatinan atas pengadangan massa terhadap Neno dan rombongannya itu juga dikabarkan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

Dalam kicauan berikutnya, Fadli menyatakan Neno dan Alang itu diancam para peserta aksi ibarat tahanan. Dia pun menegaskan mereka yang ikut bergerak memperjuangkan #2019GantiPresiden adalah yang punya kesadaran dan semangat juang.

“Tak akan takut diancam-ancam model demo atau teror,” demikian kicauan Fadli pada pukul 21.40 WIB, Sabtu (28/7).

Berdasarkan foto dan video yang tersebar viral di media sosial Twitter, para peserta aksi membawa spanduk-spanduk menolak kedatangan Neno Warisman yang salah satunya disebut sebagai pemicu SARA.

Sementara itu, berdasarkan keterangan pegiat media sosial yang juga aktivis #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya lewat akun Twitter-nya menyatakan Neno beserta rombongannya mendatangi Batam hari ini untuk mendeklarasikan #2019Ganti Presiden.

Melebihi Nyali Kopassus

Sementara Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengaku prihatin dengan tindakan yang dialami oleh aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman di Bandara Hang Nadim, Batam, Sabtu (29/7).

Prabowo menegaskan tindakan Neno mengampanyekan #2019GantiPresiden dijamin oleh negara dan UUD 1945.

“Ibu-ibu dikejar, ada ibu-ibu yang ingin memperjuangkan suatu sikap yang dijamin oleh negara demokrasi dan UUD, diintimidasi, dihardik. Seperti yang terjadi kepada Ibu Neno Warisman baru-baru ini memprihatinkan kita semua,” ujar Prabowo saat hadir dalam peresmian Roemah Djoeang di Jakarta, Minggu (29/7).

Prabowo menganggap tindakan terhadap Neno merupakan gambaran dari masalah bangsa saat ini. Ia menilai bangsa Indonesia sedang dalam kondisi sakit.

Meski pihatin, Prabowo mengaku kagum terhadap kepribadian Neno mengkampanyekan #2019GantiPresiden. Ia menilai Neno sebagai sosok pemberani meski diintimidasi dan mobilnya dibakar oleh orang tak dikenal.

Bahkan, ia menyebut keberanian Neno sebagai seorang ibu-ibu mengalahkan keberanian yang dimiliki oleh personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

“Saya nyatakan, saya kagum kepada sosok Neno Warisman ini. Emak-emak yang berani. Ini emak-emak tapi mentalnya lebih dari Kopassus gitu keberaniannya,” ujarnya.

Neno Warisman dan rombongan aktivis #2019GantiPresiden tertahan di bandara Hang Nadim, Batam akibat terhadang massa yang menolak kehadirannya.

Pegiat media sosial yang juga aktivis #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya menyatakan Neno beserta rombongannya mendatangi Batam untuk mendeklarasikan #2019GantiPresiden.

Neno sendiri menyatakan pihaknya mendatangi Batam karena undangan panitia demi mengikuti deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar di halaman Masjid Agung, Batam Centre, pada Minggu (29/7) pagi. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait