Doakan Indonesia Tidak Punah, Jokowi: Pesta Demokrasi Enggak Boleh Ada yang Marah-marah

Metrobatam, Jakarta – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi meminta semua masyarakat untuk menyambut Pilpres 2019 sebagai pesta demokrasi yang menggembirakan.

Jokowi meminta tak ada pihak yang malah marah-marah dan menciptakan ketakutan dalam Pilpres 2019.

“Jangan sampai dengan adanya pesta demokrasi diciptakan ketakutan-ketakutan. Jangan sampai ada di pesta demokrasi marah-marah, tidak boleh, betul?” kata Jokowi saat berpidato dalam kampanye akbar di Kota Tangerang, Banten, Minggu (7/4).

Jokowi menyebut kampanye akbar ala karnaval yang digelar itu merupakan bentuk pesta demokrasi yang sesungguhnya. Karnaval dalam arti memberikan kegembiraan bagi semua.

Bacaan Lainnya

Mantan Wali Kota Solo itu menyampaikan Pilpres 2019 tidak boleh membuat perpecahan antara saudara, kerabat, dan tetangga.

“Siapa yang setuju jaga persatuan tunjuk jari. Jangan sampai gara-gara pilpres kita enggak jadi rukun, enggak bersaudara lagi, jadi hilang, enggak boleh,” tuturnya.

Lalu Jokowi kembali memperkenalkan tiga kartu baru andalannya, yakni Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Prakerja, dan Kartu Sembako Murah.

Dia berpesan untuk masyarakat Indonesia datang ke TPS pada 17 April 2019. Jokowi meminta warga untuk memilih calon presiden yang sudah berpengalaman.

“Tapi kalau pilih pemimpin itu dilihat, dilihat memiliki pengalaman atau belum, dilihat track record baik atau engga baik, rekam jejak, rekam jejak tuh harus dilihat,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Pesan Jokowi tentang oknum pembawa ketakutan di Pilpres 2019 mengingatkan kembali tentang diksi politik genderuwo yang sempat disampaikan petahana beberapa waktu lalu. Saat itu Jokowi kembali membuat retorika ofensif saat mengunjungi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, November 2018.

Jokowi memakai istilah politik genderuwo sebagai gaya politik yang hanya menakut-nakuti masyarakat.

“Cara-cara seperti ini adalah cara-cara politik yang tidak beretika. Masa masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? itu sering saya sampaikan itu namanya ‘politik genderuwo’, nakut-nakuti,” kata Jokowi kala itu.

Doakan Indonesia Tidak Punah

Sementara Calon wakil presiden Nomor Urut 01, Ma’ruf Amin mendoakan agar negara Indonesia tidak punah. Doa itu ia panjatkan saat mendampingi calon presiden Joko Widodo (Jokowi) berkampanye di Kota Tangerang, Banten, Minggu (7/4).

Wacana Indonesia punah sebelumnya pernah diutarakan oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Menyadur novel Ghost of Fleet, Prabowo menyebut Indonesia akan menjadi negara punah pada 2030.

“Jadikanlah negara kami negara yang kuat, negara yang maju, negara yang sejahtera, negara yang adil dan makmur, negara yang penduduknya rukun dan damai, bukan negara bubar, bukan negara punah,” kata Ma’ruf saat memanjaatkan doa penutup kampanye.

Ma’ruf mendoakan negara Indonesia agar tak memiliki sengketa internal. Ia juga mendoakan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa beradab.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berdoa agar ia dan Jokowi diberikan kemenangan pada Pilpres 2019. Ma’ruf sempat meyakinkan pendukung yang datang agar berjuang secara militan memenangkan paslon 01.

“Saya tanya, siap memenangkan 01? Yakin? Pasti? Janji? Alhamdulillah, amin yaa rabbal alamin,” ujar Ma’ruf. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait