Dubes Saudi Klaim Dapat Info Keliru, dari Siapa?

Metrobatam, Jakarta – Dubes Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi menyatakan ada yang sengaja menghancurkan hubungannya dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dia juga mengklaim ada yang memberikan info keliru. Siapa?

Polemik berkaitan dengan Osama ini mengemuka setelah NU menggelar konferensi pers yang isinya memprotes keras tweet Osama. Cuitan Osama yang pada saat itu sebetulnya sudah dihapus tersebut membahas mengenai aksi massa yang memprotes pembakaran bendera tauhid oleh ‘organisasi sesat atau menyimpang’.

Cuitan itu merujuk pada kasus pembakaran bendera tauhid terjadi di Garut pada saat peringatan Hari Santri 2018. Ada oknum Banser yang membakar bendera berkalimat tauhid yang dibawa oleh seseorang di acara itu. Proses hukum terhadap persoalan ini sudah berjalan. Pembawa bendera maupun pembakar bendera telah dihukum. Penegak hukum menyatakan bendera yang dibakar merupakan bendera tauhid.

Tak hanya NU, sejumlah pihak mengecam Osama atas kicauannya itu. Kemlu juga mengkritik cuitan itu karena tidak sesuai dengan prinsip-prinsip negara lain.

Bacaan Lainnya

Osama, yang berada di Saudi sejak pertama kali polemik ini mengemuka, melakukan komunikasi via WhatsApp dengan Yenny Wahid. Dalam komunikasi itu, Osama juga mengirimkan pernyataan berupa rekaman audio.

“Seseorang mencoba menghancurkan hubungan baik antara saya dan Nahdlatul Ulama, antara saya dan rakyat Indonesia,” kata Osama dalam rekaman itu.

Masih dalam rekaman itu, Osama menyatakan kepada Yenny bahwa dia cinta masyarakat Indonesia, menghargai NU, Muhammadiyah, dan organisasi Islam lainnya.

“Demi Allah saya cinta masyarakat Indonesia. Saya juga menghargai NU dan Muhammadiyah, dan semua organisasi Islam,” tutur Osama.

Yenny menambahkan, Osama mengakui ada informasi salah yang diterimanya. Namun Osama hanya memberikan kalimat tanggung, tidak sampai tunjuk hidung.

“Ini adalah kesadaran bahwa hubungan baik harus tetap dijaga, dan bahwa beliau mengakui ada yang memberikan info keliru kepada beliau selama ini,” tutur Yenny.

Siapa pihak yang dianggap menjadi perusak hubungan Osama dan NU masih menjadi misteri. Begitu pula tentang orang yang memberikan informasi keliru itu. Yenny pun tidak mengetahuinya.

“Saya tidak tahu,” kata Yenny.

Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas tak mau ambil pusing dengan pernyataan Osama. Dia tidak mau terjebak dalam spekulasi. “Saya tidak tahu dan tidak ingin berspekulasi soal itu,” tutur Yaqut. (mb/detik)

Pos terkait