Duh! 3000 Warga Sipil Irak Ditangkap ISIS Saat Akan Kabur

Baghdad – Militan radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menangkap 3 ribu warga Irak yang berusaha melarikan diri. Dari jumlah itu, sekitar 12 orang di antaranya telah dieksekusi mati ISIS.

Disampaikan badan pengungsi PBB, UNHCR, dalam laporannya seperti dilansir Reuters, Jumat (5/8), ribuan warga sipil yang ditangkap ISIS itu berasal dari sejumlah desa di wilayah Kirkuk. Penangkapan ribuan warga sipil ini terjadi pada Kamis (4/8) waktu setempat.

“UNHCR menerima berbagai laporan yang menyebut ISIL (nama lain ISIS) pada 4 Agustus menangkap hingga 3 ribu orang IDP (orang-orang yang mengungsi di negaranya sendiri) dari sejumlah desa di Distrik Hawiga, Provinsi Kirkuk yang berusaha kabur ke kota Kirkuk,” demikian bunyi laporan UNHCR.

“Dilaporkan, sekitar 12 orang IDP telah dibunuh dalam penahanan (ISIS),” imbuh laporan itu.

Bacaan Lainnya

Laporan ini dirilis usai pernyataan organisasi pemantau konflik di Irak, Iraqi Observatory for Human Rights yang menyebut 1.900 warga sipil ditangkap oleh sekitar 100-120 militan ISIS. Warga sipil itu dijadikan sebagai tameng manusia oleh militan ISIS, dalam melawan serangan militer Irak. Iraqi Observatory juga menyebut, 10 warga sipil diantaranya telah dieksekusi mati dan enam orang lainnya tewas dibakar.

Amerika Serikat (AS) memimpin koalisi militer yang melancarkan serangan udara terhadap posisi-posisi ISIS di Irak dan juga Suriah. ISIS menguasai sejumlah wilayah strategis di kedua negara itu sejak tahun 2014 lalu.

Hingga Juli 2016, tercatat pertempuran melawan ISIS memaksa 3,4 juta orang di Irak mengungsi demi menghindari konflik. Kini, pengaruh ISIS di sejumlah kota di kedua negara mulai melemah. Meskipun beberapa kota penting seperti Mosul di Irak dan Raqqa di Suriah masih dikuasai militan radikal itu.

UNHCR telah mulai membangun kamp pengungsian di sebuah lokasi dekat Mosul untuk 6 ribu warga yang kehilangan tempat tinggal karena konflik. Kamp pengungsian lainnya sedang dibangun di lokasi lain, juga dekat Mosul, untuk menampung 15 ribu pengungsi konflik.

Puluhan ribu warga yang kabur dari kota Fallujah, Provinsi Anbar, Irak, belum kembali sejak kota itu berhasil direbut militer Irak dari ISIS pada Juni lalu. UNHCR menyebut, tiga relawannya tewas saat membantu membersihkan sebuah rumah yang dipenuhi puing dan peledak di Fallujah pada 1 Agustus lalu.(mb/okezone)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *