Fadli Zon vs Arief Poyuono, Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jengkel

Metrobatam, Jakarta – Dua Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon dan Arief Poyuono, ‘perang’ statement di media massa. Salah satu petinggi Gerindra lainnya, Sufmi Dasco Ahmad, meminta keduanya menurunkan ‘tensi’ dan menyelesaikan masalah di lingkup internal partai saja.

“Mari secara dewasa menyelesaikan masalah secara dewasa dan di internal, jangan perang di media gitu,” ujar Dasco dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (10/8).

Perang statement antara Fadli dan Arief itu berawal dari pernyataan Arief yang membuatnya dipolisikan oleh sayap partai PDIP. Bukannya membela, Fadli menyebut, partai akan memberikan sanksi kepada Arief.

Lalu, Arief bermanuver dengan memberikan pujian setinggi langit untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyebutnya berpeluang memimpin Indonesia selama dua periode. Arief pun terkesan ‘menyelingkuhi’ Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang digadang-gadang akan kembali nyapres pada 2019.

Bacaan Lainnya

Pernyataan Arief itu ditanggapi lagi oleh Fadli. Wakil Ketua DPR tersebut menyebut Arief mencla-mencle. Tak terima, Arief lalu menyindir Fadli sebagai kacung neolib.

Masih tak cukup, Fadli kembali membuka serangan. Dia mengatakan Arief membuat statement tersebut karena tengah sakit gigi. Lalu dia membongkar ‘aib’ Arief yang menurutnya sudah pernah mendapat teguran keras dari partai meski tidak menyebut dalam kasus apa.

Dasco, yang juga menjabat Waketum Gerindra, berharap kedua koleganya itu bisa bijaksana. Sebab, sebagai petinggi partai, sudah sewajarnya mereka memberikan contoh yang baik kepada jajaran di bawahnya.

“Sesama petinggi partai, harusnya tidak layak seperti itu. Kan bisa membingungkan anggota,” kata Dasco.

Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu menyatakan perbedaan pendapat sudah biasa terjadi di lingkungan internal. Namun bukan berarti, kata Dasco, perselisihan harus diumbar di muka umum.

“Biasa kalau ada masalah antara pengurus, jajaran yang tidak dalam level tingkat atas. Tapi ini kan mereka sudah tingkat atas, masak polemik di media gitu,” tukasnya.

Bila terus melanjutkan perselisihan dan polemik seperti itu, Fadli dan Arief bisa saja membuat kesal Prabowo. Sebab, pada akhirnya partailah yang akan mendapat citra buruk. “Saya aja jengkel, apalagi Pak Prabowo,” tutur Dasco. (mb/detik)

Pos terkait