Fantastis! Kremasi Raja Bhumibol Thailand Habiskan Biaya Rp1,2 Triliun

Bangkok – Dimulai besok, dunia akan menyaksikan salah satu perayaan pemakaman paling mengesankan sepanjang sejarah. Prosesi kremasi Raja Thailand Bhumibol Adulyadej dilaporkan telah menelan biaya hingga tiga miliar baht atau Rp1,2 triliun.

Raja Bhumibol dianggap sebagai simbol perdamaian dan kesejahteraan. Hampir selama sebulan, para arsitek, perancang, seniman, dan pengukir bekerja keras membangun tempat kremasi Bhumibol di Sanam Luang, Bangkok. Mereka mendirikan sembilan paviliun dari emas yang dihiasi ribuan patung, karya seni, dan bunga cendana. Jenazah Bhumibol akan dikemasi pada Kamis (26/10) pukul 22.00.

Konsep tempat pembakaran jenazah itu dirancang oleh dua desainer dari Kementerian Budaya Thailand dalam waktu singkat. Ahli bangunan Theerachat Weerayuttanon dan teknisi seniman Korkiat Thongphut ditawari proyek tersebut beberapa jam setelah Bhumibol meninggal dunia dalam usia 88 tahun, 13 Oktober 2016 silam.

“Sambil melakukan perancangan, kami menangis. Kami merasa tidak percaya dan mencoba meyakinkan diri sendiri beliau belum meninggal. Namun, kami harus menghadapi kenyataan dan melaksanakan tugas kami,” ujar Thongphut.

Bacaan Lainnya

Thongphut dan Weerayuttanon hanya diberikan waktu 18 jam untuk merancang konsep itu. Thongphut dan Weerayuttanon bekerja semalam suntuk dan gagal mencari ide segar sampai akhirnya terinspirasi Gunung Phra Sumeru. Gunung Phra Sumeru dianggap sebagai pusat alam semesta Hindu dan tempat suci.

Umat Hindu dan Buddha Thailand juga menganggap raja mereka sebagai avatar dari Dewa Narayana. Sebanyak 600 patung dewa dipasang di paviliun. Setiap permukaannya terdapat ukiran tangan yang sangat rumit. Krematorium ini dibangun sejak tahun lalu. “Proyek dalam skala sebesar ini biasanya memakan waktu tiga tahun, tapi kami harus melakukannya kurang dari setahun,” tandas Korkiat.

Orang terkemuka dari 30 negara di dunia, termasuk Raja Bhutan Jigme Khesar Namgye Wangchuck, Ratu Belgia Mathilde, dan Ratu Belanda Maxima, dijadwalkan menghadiri pemakaman Bhumibol di Bangkok. Pemerintah Thailand juga membangun 85 replika krematorium itu dan 876 pohon cendana di seluruh Thailand.

Pada Sabtu (21/10), geladi serangkaian acara prosesi kremasi berjalan dengan mulus. Pasukan berkuda dan infanteri bergerak beraturan di sekitar gedung tua di Bangkok, meriam-meriam juga berfungsi dengan baik. Ritual nanti juga akan dimeriahkan dengan parade massal, pentas budaya, dan perayaan ibadah umat Buddha.

Pemimpin junta militer Prayut Chan-o-cha dan Permaisuri Sirindhorn juga turut hadir dalam latihan dan persiapan kremasi Bhumibol. “Panitia bekerja untuk mengelola event ini karena ini merupakan pertama kalinya generasi kami mempersiapkan sebuah pemakaman bagi raja,” kata warga Rataya Kobsikarn, dikutip Khmer Times.

Hampir semua masyarakat Thailand mencintai raja mereka. Proses kremasi akan menjadi hari terakhir bagi mereka untuk menyaksikan sosok Bhumibol dari dekat. Sejak kematiannya, banyak warga Thailand yang hanya mengenakan pakaian hitam-putih sebagai bentuk belasungkawa terhadap raja.

Foto Bhumibol dipasang di seluruh Thailand. Masyarakat dilarang mengeluarkan kritikan atau dugaan yang menghina atau menyudutkan kerajaan. Hal itu diatur dalam Undang-Undang Kerajaan. Sejak junta memegang kekuasaan, para penghina raja ditangkap dan dijebloskan ke penjara selama beberapa tahun. Pihak terkait menentukan dress codes yang harus dikenakan pejabat dan masyarakat.

“Perayaan bagi raja masih dipandang sebagai perayaan bagi manusia setengah dewa. Bahasa dan pakaian yang dikenakan harus berbeda dari biasanya,” terang Eakkarak Limsunggas, kepala polisi yang bertugas memantau pakaian para tamu.

Dengan didongkrak karisma pendahulunya, Bhumibol berhasil mengangkat kembali popularitas kerajaan Thailand yang sempat melemah. Istana Kerajaan juga kembali melakukan berbagai ritual yang sempat ditinggalkan.

Bhumibol juga meninggal di tengah memuncaknya kekuatan Thailand dan dianggap sebagai suri teladan. Banyak masyarakat Thailand yang memandang Bhumibol sebagai bapak negara. Mereka terharu dengan kematian Bhumibol.

Pewaris takhta Bhumibol, Raja Vajiralongkorn, belum memegang komando penuh dan masih banyak menghabiskan waktu di luar negeri. Dia direncanakan diangkat secara resmi setelah proses kremasi.

Kremasi Bhumibol juga akan ditayangkan secara langsung di televisi lokal Television Pool dan di sebuah layar raksasa di Bandara Suvarnabhumi di Gerbang 2, 3, 5, 7, dan 8. Proses kremasi berlang sung dari 25-29 Oktober. “Hal ini untuk menunjukkan tradisi kuno proses kremasi kerajaan kepada bangsa asing,” ungkap Suvarnabhumi. (mb/detik)

Pos terkait