Fotonya Viral, Begini Kondisi Ibu Hamil yang Ditandu dari Pedalaman ke Puskemas

Metrobatam, Kapuas Hulu – Kejadian mengharukan terjadi di pedalaman Kalimantan Barat. Tepatnya di salah satu dusun di Desa Bahenap, Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas Hulu. Di kawasan terujung Kalbar ini, seorang ibu hamil ditandu oleh masyarakat sekitar ke rumah sakit, karena tidak adanya fasilitas kesehatan di dusun tersebut.

Foto-foto yang menggambarkan perjuangan masyarakat menandu ibu tersebut ke rumah sakit pun viral. Warga Kalimantan Barat khususnya, beramai-ramai mengupload foto-foto tersebut di akun sosial media masing-masing.

“Rumah ibu itu di Dusun Baberuk, Desa Bahenap. Akses jalan ke Desa Bahenap lokasi yang ada Poskesdes desanya masih belum baik, maka terjadilah hal itu,” ungkap Kepala Dinas Kabupaten Kapuas Hulu, dr Harrison kepada Okezone.

Hasil diagnosa bidan di Poskesdes Bahenap beberapa waktu sebelumnya, ibu tersebut hamil diluar kandungan. Ibu itu lalu dianjurkan mendatangi puskemas kecamatan yang fasilitasnya lebih lengkap, tapi enggan. “Oleh bidan dianjurkan ke Puskesmas Kalis, tetapi pasien tidak mau,” terangnya.

Bacaan Lainnya

Empat hari setelah pemeriksaan, terjadi perdarahan. Oleh masyarakat ibu itu dibawa menggunakan tandu ke Puskesmas Kalis yang merupakan Puskesmas Kecamatan dan langsung dirujuk ke RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau dengan ambulans.

“Sampai di RSUD langsung dilakukan operasi, pasien membaik setelah dirawat selama 4 hari di RSUD,” katanya.

Saat ini, ditambahkan Harrison, pasien sudah kembali ke rumah keluarganya di Desa Tekalong, namun tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan Puskesmas Kalis. “Seluruh biaya pengobatan dan operasi ditanggung oleh Jaminan Persalinan, jadi semua gratis,” pungkasnya.

Sebelumnya, foto-foto ibu ditandu menuju rumah sakit diunggah oleh akun Facebook Selvianus Saludan pada 10 Juni lalu. Berikut caption yang menyertai foto dan video mengenai ibu tersebut:

Fenomena Sekitar

Ini Bukan Hoax apa lagi Sekedar pencitraan, ini terjadi di sekitar kita. Dalam 2 minggu terakhir saya sudah menjumpai 2 kasus dimana warga yang sakit harus digotong oleh warga untuk menuju desa terdekat dan selanjutnya baru dibawa menggunakan pickup maupun mobil. Ini dialami oleh masyarakat Desa Bahenap Kecamatan kalis Kabupaten Kapuas Hulu.

Kendala utama yang dihadapi masyarakat di tempat ini, tidak lain dan tidak bukan ialah akses jalan menuju desa tersebut yang sangat rusak. Secara jarak tempuh sebenarnya untuk menuju desa ini tidak terlalu jauh, jarak dari desa terdekat yaitu Desa Kensuray hanya berkisar 12 Km, namun jalan yag berbukit dan rusak menjadi kendala utama. Selain itu jarak tempuh ke kota kecamatan kurang lebih 39 Km dan ke kota kabupaten jarak tempuhnya kurang lebih 57 Km. Kendala kedua ialah tidak tersedianya fasilitas polindes di desa, selain itu hanya ada satu bidan di desa ini. Apabila warga yang sakit tidak mampu ditangani oleh bidan setempat maka akan dibawa ke RS di Kota Kabupaten (Putussibau).

Selain itu, keberadan desa ini yang secara wilayah berada dalam kawasan hutan lindung semakin mempersulit pembangunan di desa ini. hal ini bukan kasus pertama yang dialami oleh masyarakat desa ini, setiap ada warga yang sakit dan dibawa ke RS, pilihannya hanya ada dua, pertama dibawa menggunakan motor kedua digotong ramai-ramai oleh warga. Kedua pilihan tersebut sama-sama beresiko, terutama bagi yang sakit, kalau tidak hati-hati, yang sakit bisa tambah sakit atau semakin parah.

Fenomena ini sebagian kecil saja, karena masih banyak daerah2 lain maupun desa – desa lain yang mengalami persoalan yang sama, luput dari perhatian orang-orang apa lagi dari pemerintah dan media. Jadi wajar kalau masih banyak yang berpendapat bahwa pembangunan di daerah ini masih terfokus pada daerah-daerah tertentu, karena ada daerah yang selalu mendapat bangunan dan tidak sedikit yang belum pernah mendapatkan sama sekali. Kalau pembangunan dari pemerintah itu ibaratkan kue, mungkin ada daerah/desa yang sampai muntah-muntah makannya namun masih tetap dikasi bagian/jatah. Ini mungkin karna desa ini adalah basisnya (mungkin), tetapi di sisi lain ada daerah/desa yang tidak dapat sama sekali, sampai kelaparan, seolah seperti anak tiri.

Seolah kami yang tinggal di pedalaman dilarang untuk sakit. Karena apabila sakit untuk berobat ke RS bukan pekara mudah. Salah-salah penyakit bisa semakin parah.

Maaf kalau ada yang merasa tersinggung, kami hanya ingin menyampaikan apa yang kami alami sebagai masyarakat yang tinggal di pedalaman, jauh dari semuanya.

SALAM. (mb/okezone)

Pos terkait