FUIB Minta Maaf ke NU-Gus Mus soal Puisi yang Dibacakan Ganjar

Metrobatam, Jakarta – ‘Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana’. Judul puisi milik KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang dibacakan Ganjar Pranowo di salah satu stasiun TV itu jadi viral di media sosial. Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), yang dikomandani Rahmat Himran, sempat menduga puisi itu melecehkan agama dan ingin melaporkan Ganjar ke Bareskrim Mabes Polri. Namun akhirnya FUIB meminta maaf secara terbuka.

“Sehingga pada hari ini kami dari FUIB meminta maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar NU dan Gus Mus karena puisi yang dibacakan Ganjar Pranowo belakangan kita ketahui puisi dari KH Mustofa Bisri,” kata Ketua Umum FUIB Rahmat Himran di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).

“Sehingga kami dari FUIB sekali lagi secara terbuka meminta maaf kepada Bapak KH Gus Mus beserta keluarga besar NU terkait miskomunikasi yang kita lakukan beberapa hari lalu melalui berbagai macam medsos,” sambungnya.

Rahmat mengatakan sebelumnya FUIB ingin melaporkan Ganjar Pranowo ke Bareskrim Mabes Polri pada hari ini, tetapi laporan itu ditunda karena belakangan FUIB baru mengetahui puisi yang dibacakan Ganjar adalah puisi karya Gus Mus yang dibuat pada 1987. Ia mengatakan, setelah mengetahui puisi itu karya Gus Mus, FUIB melakukan rapat dan menyimpulkan FUIB salah menanggapi arti puisi itu.

Bacaan Lainnya

“Yang perlu digarisbawahi bahwa itu adalah puisi Gus Mus, berbeda dengan puisi yang dibacakan Bu Sukmawati. Itu puisinya dia dan kontennya sangat jelas antara kidung, azan, itu kan jelas. Cadar dia sampaikan dia terkait dengan penistaan agama Islam yang murni gitu. Sementara ini setelah kita kaji bahwa puisi yang dibawa oleh Ganjar itu masih membias konten yang dia sampaikan itu tidak mutlak untuk kepada Tuhan selaku Allah ataupun panggilan selaku azan itu kan masih samar, sehingga kami juga mempertimbangkan itu dari segi hukum, karena konten puisinya masih samar dan bukan puisi Ganjar, tapi puisi Gus Mus,” ujar Rahmat.

Ketum FUIB itu juga menegaskan bahwa permintaan maaf terbukanya hanya ditujukan untuk Gus Mus dan NU, bukan kepada Ganjar. Ia mengatakan untuk pelaporan terhadap Ganjar ke Bareskrim ditunda dan masih dipelajari oleh tim kuasa hukum FUIB.

“Ya kita sendiri minta maaf kepada KH Gus Mus dan keluarga besar NU, tidak ada kepada yang lain yang kita sudah keliru terhadap puisi beliau dan keluarga besar NU karena Gus Mus juga merupakan tokoh NU yang sampai ini dituakan,” ungkapnya. (mb/detik)

Pos terkait