Geger Kelas Poligami #2019tambahistri

Metrobatam, Jakarta – Informasi soal kelas poligami di Jakarta menyebar bak virus lewat media sosial. Geger #2019tambahistri bahkan membuat Ketua Komisi VIII DPR angkat bicara.

Berdasarkan gambar informasi yang viral, pihak penyelenggaranya kelas poligami nasional adalah Forum Poligami Indonesia. Kelas poligami nasional bakal digelar di Jakarta pada 29 Juli 2018.

Biaya tiketnya sebesar Rp 3,5 juta, peserta akan mendapat fasilitas lunch coffee break, materi pendamping, buku saku poligami, dan kaus bertuliskan #2019 tambah istri.

“Free Kaos #2019tambahistri,” demikian tulis selebaran informasi yang viral itu.

Bacaan Lainnya

Saat detikcom mengakses situs Forum Poligami Indonesia pada Jumat (20/7/2018), kelas poligami juga bakal digelar di enam kota yang lain, yakni Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Pekanbaru, Lampung, dan Makassar. Lokasi kelas poligami dirahasiakan hingga pendaftar mengisi formulir indentitas dan mentransfer tiket ke panitia.

“Privasi terjaga,” demikian tulis Forum Poligami Indonesia dalam informasi di situsnya.

Geger Kelas Poligami #2019tambahistriInformasi Kelas Poligami Nasional yang viral. (Dok Istimewa)

Ada pula akun Facebook @forumpoligamiindonesia. Dari situ diketahui desain kaus #2019tambahistri. Kausnya berwarna putih dan lengan berwarna hitam. Ada moto yang mereka cantumkan di kaus itu.

“#2019 Tambah Istri Shalihah. Luka adalah resiko para juara,” demikian bunyi tulisan di kaus itu.

Ada pula forum taaruf poligami yang disediakan Forum Poligami Nasional. Forum ini memfasilitasi kaum muslim untuk mencari istri lagi. Namun syaratnya adalah seorang suami yang sudah mendapat izin dari istri pertama. Maka sang istri perlu diajak suami berjumpa dengan panitia supaya panitia dapat memverifikasi izin poligami.

Syarat lainnya adalah peserta tak terafiliasi dengan Syiah dan Ahmadiyah, mampu secara ilmu dan finansial, bersedia menjadi anggota Forum Poligami Indonesia, dan mengikuti aturan yang telah dibuat oleh Rumah Cinta Indonesia yakni organisasi yang menaungi Forum Poligami Indonesia.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher angkat bicara. Politikus PAN ini menyatakan kelas poligami sebagai kegiatan yang menyalahi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

“Kelas poligami itu kan penyimpangan dari segi undang-undang,” kata Ali saat dimintai keterangan, Jumat (20/7).

Geger Kelas Poligami #2019tambahistriKetua Komisi VIII DPR Ali Taher (Lamhot Aritonang/detikcom)

Dia menjelaskan, poligami adalah ranah pribadi dan diatur ketat oleh Undang-Undang Perkawinan. Namun ranah pribadi ini malah dibuka luas lewat kelas poligami yang informasinya viral.

“Poligami itu kan dunia privat, bukan dunia publik. Jadi saya kira ikuti aturan perundang-undangan yang berlaku, kan dibatasi UU 1/1974 bahwa poligami terbuka peluang, namun dengan syarat yang sangat ketat,” kata Ali Taher.

Baca juga: Sandi: Kelas Poligami #2019tambahistri di DKI Tak Ada Urgensinya

Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno juga berkomentar. Menurutnya, kelas poligami yang akan diadakan di wilayahnya itu tidak penting. Alih-alih mengadakan kelas poligami, lebih baik adakan saja pengajaran dan penciptaan lapangan pekerjaan.

“Prioritas kita mestinya OK OCE karena itu yang warga inginkan sebetulnya. Tapi kalau ada yang mengadakan kelas (poligami) dan tentunya ya saya tidak melihat urgensinya,” kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Saat didesak pandangannnya mengenai poligani, Sandiaga enggan mengomentari lebih jauh. Dia mengaku sosok yang setia terhadap istrinya.

“Isu-isu sampingan seperti poligami yang pasti nanti kalau saya komentar kena marah istri saya ini, lebih baik jangan. Nanti saya tidak bisa tidur di kamar, malah dikunciin. Tidur di sofa lagi,” tutur Sandiaga sambil tertawa.

Bicara soal tagar-tagar yang populer akhir ini, ada pula tagar yang punya awalan angka 2019, yakni #2019GantiPresiden. Salah satu penggawa #2019GantiPresiden, yakni anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, menilai #2019tambahistri adalah bukti viralnya gerakan politik yang dia jalankan.

“Ini menunjukkan bahwa #2019GantiPresiden sudah masuk di kepala, benak, dan hati masyarakat Indonesia, sehingga segala seseuatu dihubung-hubungkan dengan #2019GantiPresiden,” kata Andre kepada detikcom.

Andre memahami penggunaan tagar gerakan pro-poligami itu sebagai strategi marketing yang sah-sah saja. Dia tak mempermasalahkan penggunaan tagar itu. Soal poligami, menurutnya itu adalah urusan pribadi. Apakah ada hubungan #2019GantiPresiden dengan #2019tambahistri?

“Ya nggak ada hubungannya lah,” jawab Andre. (mb/detik)

Pos terkait