Gelombang Laut Selatan Jateng Diprediksi Mencapai 9 Meter

Metrobatam, Jakarta – Tinggi gelombang laut Selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta diperkirakan mencapai enam hingga sembilan meter.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, menyatakan perkiraan itu berdasarkan pantauan satelit cuaca dan gradien angin permukaan, Senin (23/7), sekitar pukul 19.00 WIB.

“Pada skala regional terdapat pusat tekanan tinggi di Samudra Hndia sebelah Barat Australia dan Samudra Pasifik sebelah Timur Australia, sedangkan di Samudra Pasifik tenggara Jepang terdapat badai tropis Wukong,” kata Teguh seperti dikutip Antara di Cilacap, Jateng, Selasa (24/7).

Interaksi antara dua pusat tekanan rendah dan badai tropis itu mengakibatkan peningkatan angin yang bertiup di atas permukaan laut dan cenderung searah dari Timur hingga Tenggara sehingga memicu terjadinya gelombang tinggi.

Bacaan Lainnya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada hari Selasa (24/7) hingga Rabu (25/7).

“Peringatan dini tersebut dikeluarkan karena tinggi gelombang di laut selatan Jateng-DIY berpotensi mencapai enam hingga sembilan meter. Jika ada perkembangan lebih lanjut, peringatan dini gelombang tinggi tersebut akan kami perbarui,” jelasnya.

Teguh mengatakan tinggi gelombang enam hingga sembilan meter berbahaya bagi semua jenis kapal dan aktivitas kelautan.

Pengguna jasa kelautan diimbau waspada dan bila perlu menghentikan seluruh aktivitasnya karena gelombang berpotensi sangat tinggi dan bisa mengancam keselamatan.

Semua pihak yang melakukan aktivitas di laut juga diminta memperhatikan risiko angin kencang dan gelombang tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil agar mewaspadai angin dengan kecepatan di atas 15 knot dan tinggi gelombang lebih dari 1,25 meter.

Operator tongkang diminta agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo diimbau mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.

Teguh memperkirakan tinggi gelombang selama bulan Juli dan Agustus 2018 akan terus berfluktuasi karena merupakan puncak angin Timuran dan gelombang tinggi. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait