Gerindra: Elektabilitas Gatot Kecil, Tak Mungkin Jadi Capres Kami

Metrobatam, Jakarta – Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan eks Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak mungkin jadi calon presiden alternatif partainya. Sebab, Habiburokhman menyebut elektabilitas Gatot rendah.

“Kita tahu elektabilitas Pak Gatot kan kecil sekali, nggak mungkin bisa dijadikan capres alternatif oleh kita,” kata Habiburokhman di Dunkin Donut Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/4).

Dia menyebut mandat capres 2019 kepada Prabowo saat rakornas di Hambalang pada 11 April lalu sudah final. Artinya, tidak ada lagi nama calon yang akan muncul sebagai capres Gerindra.

“Satu lagi pertanyaan, apakah Pak Gatot mau berhadapan dengan orang yang sudah membesarkan dia? Saya pikir itu nggak mungkin juga. Jadi sudahlah Pak Gatot untuk 2019 sudah case closed, pintu sudah tertutup untuk maju sebagai calon dari Partai Gerindra,” lanjut Habiburokhman.

Bacaan Lainnya

Soal kemungkinan Gatot disodorkan jadi cawapres Prabowo, Habiburokhman mengatakan harus ada kajian mendalam. Sebab, Prabowo dan Gatot sama-sama memiliki latar belakang militer.

“Karena Pak Prabowo militer, Pak Gatot militer, apakah itu bisa dijual pasangan yang sama-sama militer? Kita tahu itu isu yang cukup sensitif juga bagi pemilu kita,” jelasnya.

Habiburokhman menilai masih banyak nama lain yang bisa dipasangkan dengan Prabowo yang tidak berlatar belakang militer. Jadi pasangan capres-cawapres Gerindra dalam Pemilu 2019 bisa mewakili rakyat.

“Jadi kan kita bangsa besar, banyak tokoh-tokoh negarawan yang berpotensi dengan berbagai macam latar belakang. Jadi konsep keterwakilan itu apakah bisa dijawab kalau dua-duanya militer. Kalau (Gatot) jadi cawapres dari Pak Jokowi ya monggo, silakan,” terangnya.

Sebelumnya, politikus PKS Nasir Djamil mengaku ragu atas pencalonan Prabowo. Menurut dia, Prabowo akan menyerahkan tiket kepada eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

“Saya nggak yakin Prabowo maju. Saya punya analisis tiket itu akan diberikan ke orang lain. Yang paling berkesempatan untuk mendapatkan itu adalah Gatot Nurmantyo,” kata Nasir di gedung DPR, Senayan, Senin (16/4).

PKS Sengaja Gulirkan Wacana Gatot Capres

Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sengaja menggulirkan wacana Prabowo Subianto akan memberi tiket capres kepada Gatot Nurmantyo untuk Pilpres 2019.

Menurutnya, wacana itu digulirkan agar PKS mendapat jatah kursi calon wakil presiden lantaran Prabowo mundur. “(Gatot menjadi capres) itu harapan PKS. Supaya dia bisa masukin wapresnya,” ujar Eva di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/4).

Eva menyatakan PKS berhak menyusun stategi agar kadernya bisa mendapat posisi tersebut. Karena itu, ia enggan menanggapi lebih jauh soal wacana tersebut.

Di sisi lain, Eva menuturkan partai koalisi pendukung Joko Widodo tidak khawatir jika nantinya Prabowo atau Gatot yang bakal diusung sebagai capres.

Sebagai koalisi pendukung petahana, Eva menyatakan pihaknya akan mengandalkan data sebagai salah satu sumber mendulang suara. “Kami di pemerintah punya data. Lebih punya pilihan dan alternatif data untuk perang,” ujarnya.

Politikus PKS Nasir Djamil sebelumnya memprediksi Prabowo Subianto tidak jadi maju sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2019.

“Saya punya analisa itu, tiket itu akan diberikan ke orang lain. Yang paling berkesempatan untuk mendapatkan itu adalah Gatot Nurmantyo,” ujar Nasir.

Dia ragu Prabowo masih memiliki logistik untuk 2019 setelah banyak dihabiskan di pertarungan Pilpres 2014. (mb/detik)

Pos terkait