Gugatan Jas Mengerut Bikin Heboh, Dirjen HAM Tak Bisa Tidur Dua Malam

Metrobatam, Jakarta – Dirjen Hak Asasi Manusia (HAM) Mualimin Abdi meminta maaf kepada masyarakat karena membuat polemik gugatan jasa laundry tak licin. Pasalnya niat awalnya ingin memberikan contoh penyelesaian konflik dengan jalur hukum.

“Pertama-tama saya atas nama pribadi dan keluarga mohon maaf atas pemberitaan yang telah sangat ramai belakangan ini,” ujar Mualimin dalam konferensi pers di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/10).

Dalam kesempatan itu, Mualimin juga didampingi Budi Imam pemilik laundry kiloan, Fresh Laundry. Sayang, ia tidak membawa jas bermaslaah yang sebagaimana dalam gugatan itu.

Mualimin hanya menceritakan mulai dari duduk perkara gugatan hingga di akhiri dengan perdamaian. Yang mana setelah sidang mediasi awal dirinya telah memiliki itikad baik.

Bacaan Lainnya

“Tapi di hati, saya berniat lagi. Maka besok juga kalau mas Budi minta maaf dan kita saling memaafkan di waktu pengadilan. Saya bilang ‘Mas besok saya cabut gugatannya, karena mas Budi sudah minta maaf dan akui kesalahannya,” paparnya.

Mualimin pun meminta mohon agar polemik loundry ‘jas berkerut’ tidak diperpanjang. Lantaran persoalan ini telah selesai dengan mediasi.

“Oleh karena itu saya minta persoalan mas Budi , persoalan dengan loundry, jas saya dan baju batik saya sudah clear. Sudah selesai. Kami mohon pengertian bapak-ibu untuk memahami ini dan tidak perlu dipanjang-panjangkan. Jujur, saya gara-gara ini dua hari, dua malam tidak bisa tidur Pak. Betul,” pungkas Mualimin sembari berjabat tangan dengan Budi.(mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *