Gurun Sahara Tempat Terpanas Di Dunia, Mendadak Diselimuti Salju Tebal

Kondisi Gurun Sahara di sekitar kota Ain Sefra, Aljazair yang sempat diselimuti salju pada Minggu (7/1/2018).

Metrobatam.com, Ain Sefra – Fenomena yang mengejutkan terjadi di salah satu tempat terpanas di dunia, Gurun Sahara. Gurun yang terletak di Afrika Utara tersebut dilaporkan diselimuti oleh salju. Pada Minggu 7 Januari, Ain Sefra, sebuah kota gurun di Aljazair yang dikenal sebagai “Pintu gerbang menuju Sahara” diselimuti oleh sejumlah besar salju untuk yang ketiga kalinya dalam 40 tahun. Beberapa laporan mengatakan beberapa area di daerah tersebut tertutup oleh salju hampir 38 sentimeter (cm), namun di Ain Sefra sendiri secara resmi melaporkan bahwa salju tersebut setebal kurang dari 2 cm.

Dilaporkan oleh The Independent, Rabu (10/1/2018), pada 1979, badai salju pernah menerjang selama setengah jam di kota tersebut dan membuat lalu lintas lumpuh. Sedangkan pada dua tahun lalu, salju menyelubungi kota sekira satu hari penuh. Ain Sefra lalu kembali diterjang hujan salju pada 2017.

Ain Sefra mengalami suhu udara yang cukup panas sepanjang Juli 2017 hingga mencapai 37 derajat Celsius. Hal tersebut membuat penduduk setempat lebih terbiasa menghadapi panas yang ekstrem daripada menghadapi dinginnya salju. Selain itu karena warga Ain Sefra tidak terbiasa menangani salju yang berserakan di jalan, banyak mobil dan bus diabaikan begitu saja di jalan raya karena tak dapat melewati jalan-jalan yang tertutup salju.

 Tak hanya di Gurun Sahara, negara yang juga dikenal memiliki suhu udara yang panas juga dikejutkan dengan turunnya salju. Kota Haql yang terletak di Arab Saudi juga diselimuti oleh salju. Daerah sekitar kota Haql diguyur oleh hujan lebat disertai dengan salju ringan pada Jumat 6 Januari malam di Gunung Al-Lawz. Sementara hujan salju ringan, yang dikenal sebagai “tamu putih”, menerjang kota Tabuk pada malam hari dan menghilang pada waktu fajar.

Dilaporkan Arab News, penduduk setempat pun berkumpul setiap tahun untuk menyaksikan fenomena ini. Mereka tiba di gunung lebih awal untuk menyambut salju dan menganggap saat itu sebagai waktu yang terindah.

Bacaan Lainnya

Salju di Arab Saudi biasanya turun pada malam hari dan berlanjut sampai pagi hari. Setelah itu secara berangsur-angsur menghilang dan meninggalkan sisa-sisa salju di beberapa daerah di Jabal Al-Lawz. Pasukan keamanan, polisi lalu lintas, dan pertahanan sipil berkumpul di daerah tersebut dan jalan menuju Jabal Al-Lawz untuk mengatur lalu lintas.

Okezone

Pos terkait