Hukuman Seumur Hidup untuk Suporter Akibat Salam Nazi

Metrobatam, Jakarta – Dua suporter Inggris mendapatkan hukuman larangan ke stadion seumur hidup karena melakukan salam ala Nazi saat uji coba negara itu melawan Jerman pada Maret lalu.

Hukuman berat itu diumumkan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada Selasa (6/6). Kala itu, satu dari suporter tersebut melakukan gestur tubuh ala salam Nazi, sementara satu lagi melakukan mimik bak kumis Adolf HItler dengan jarinya serta melakukan gestur memotong tenggorokan ke arah suporter Jerman.

Kini, keduanya tak bisa lagi ke stadion yang tiketnya dirilis FA baik di kompetisi domestik maupun internasional akibat ulah mereka. Kala itu, dalam pertandingan di Dortmund, Jerman unggul atas Inggris 1-0.

Tak hanya itu, dari sepak bola internasional, pemimpin FA, Greg Clarke mendapatkan kritik keras karena aksi tak terpuji suporter Inggris saat lagu nasional Jerman dikumandangkan. Tak hanya mencibir, mereka pun menyanyikan lagu Jerman saat Perang Dunia II.

Bacaan Lainnya

“FA secara konsisten telah meminta kepada para suporter untuk menunjukkan rasa hormat dan tidak menghina lagu [nasional] yang bisa disesali karena menyakiti orang lain,” ujar Clarke seperti dikutip dari AFP.

“Individu-individu yang melakuan perilaku seperti itu tidak merepresentasikan keseluruhan mayoritas suporter Inggris, bahkan nilai dan identitas yang kami anut sebagai sebuah negara sepak bola.”

Clarke mengakui FA juga mewaspadai peningkatan tindakan tak profesional yang dilakukan sekelompok suporter pria dengan rentang usia 18-25, terutama yang akal sehatnya telah hilang karena pengaruh alkohol.

Tahun lalu, suporter Inggris pun terlibat dalam masalah dalam gelaran Piala Eropa 2016 di Perancis. Para hooligan–julukan suporter garis keras Inggris–terlibat baku hantam dengan suporter Rusia di Marseile. Aksi itu berakibat ancaman pengusiran timnas Inggris dan Rusia dari Piala Eropa 2016.

Dan, sejak 2014, sekitar 142 suporter Inggris telah dijatuhi sanksi dengan rentang waktu yang bervariasi dari mulai enam bulan hingga seumur hidup. Tak hanya itu, sekitar 239 peringatan pun telah diberikan kepada individu-individu lainnya.

Tantangan bagi FA untuk mengatasi suporternya pun bakal muncul pada akhir pekan ini. Pasalnya, skuat The Three Lions akan melawat ke markas Skotlandia dalam kualifikasi Piala Dunia 2018 dari zona Eropa. Selain karena persaingan sebagai negara tetangga, di luar lapangan hijau hubungan politik Inggris dan Skotlandia tak mulus.

Sejarah panjang konflik Inggris dan Skotlandia dibanjur kembali oleh aksi Brexit atau keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa. Hal itu pun kembali mencuatkan isu Skotlandia memisahkan diri dari Kerajaan Inggris. Anggota parlemen Skotlandia saat ini tengah mengajukan tuntutan referendum kedua untuk meraih kemerdekaan. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait