Ini Pemicu Mahasiswa UMSU Membunuh Dosennya

Metrobatam.com, Medan – Roymardo Sah Siregar, mahasiswa jurusan pendidikan kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, terancam vonis mati. Polisi menjerat Roymardo dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terhadap Nurain Lubis, dosennya sendiri.

”Polisi menemukan fakta bahwa Roymardo merencanakan pembunuhan berdasarkan bukti dan pengakuan korban serta pemeriksaan lima saksi,” ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto, di kantornya, kemarin.

Saat diperiksa, Roymardo mengakui merencanakan pembunuhan terhadap Nurain sejak bulan lalu. ”Penyebabnya sepele. Roymardo tersinggung karena sering ditegur saat kuliah,” ujar Mardiaz. Roymardo saat kuliah sering hanya mengenakan t-shirt dan tanpa membawa buku. ”Kerap ditegur, Roymardo jadi dendam.”

Nurain Lubis, dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, tewas ditikam Roymardo. Dekan FKIP UMSU dua periode itu ditemukan tewas bersimbah darah dengan 10 luka tusuk dan sayatan di leher dan pergelangan tangan di dalam kamar mandi FKIP UMSU. Peristiwa mengenaskan itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Sejam kemudian polisi mengetahui peristiwa itu dan berusaha menangkap Roymardo. Tapi, polisi sempat kewalahan menangkap pelaku karena melarikan diri ke gedung Fakultas Ekonomi. Polisi sempat dihadang mahasiswa yang tak tahu peristiwa sebenarnya. Setelah bernegosiasi, alhasil, Roymardo bisa dibawa polisi ke luar kampus.

Bacaan Lainnya

Mardiaz mengatakan Roymardo membunuh dosennya itu dalam keadaan sadar tanpa dipengaruhi alkohol atau narkotik. Polisi, dia menambahkan, sudah melakukan tes urine. Hasilnya, negatif.

Fakta lain, Roymardo merencanakan pembunuhan itu karena sudah menyiapkan sebilah pisau dan palu yang disimpan di jok sepeda motornya. Dia membawa kedua benda itu dari tempat kosnya di Jalan Tuasan.

Berdasarkan hasil visum, terdapat 10 luka tusukan senjata tajam, masing-masing di leher, pergelangan tangan kiri, dan jari-jari. ”Korban sempat melawan. Roymardo semakin beringas dan menikam serta menyayat pergelangan tangan kiri Nurain sampai hampir putus,” kata Mardiaz.

Roymardo, mahasiswa semester VI, dikenal pendiam dan tertutup. Menurut Boru Silalahi, pemilik rumah kos, Roymardo jarang bertegur-sapa dengan penghuni kos lainnya. ”Dia tak mau menegur kalau tidak disapa duluan,” ujar dia. ”Tapi tidak disangka dia membunuh dosennya sendiri,” ujar Boru Silalahi.

Dengan adanya kejadian itu, Roymardo otomatis dipecat dari kampus. ”Pihak rektorat sudah membuat keputusan,” ujar Rektor UMSU Agussani. Pihak Rektorat, dia menegaskan, menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke polisi. ”Kami terus berkoordinasi dengan polisi mengusut tuntas kasus ini, termasuk mengungkap motifnya,” ujar Agussani. (mb/tempo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *