Inilah Drama ‘Putusnya’ Sudirman Said vs Ida Fauziyah

Metrobatam, Jakarta – Sudirman Said dan Ida Fauziyah pernah berada dalam satu kubu. Kini, keduanya memutuskan untuk berbeda pilihan politik.

Seperti diketahui, keduanya pernah berpasangan dalam ajang Pilgub Jateng 2018 sebagai cagub/cawagub. Mereka diusung oleh Gerindra, PKB, PKS, dan PAN.

Setelah kalah di Pilgub oleh Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen, Sudirman mendaftarkan diri sebagai bacaleg dari Partai Gerindra. Sedangkan Ida kembali melanjutkan aktivitas politiknya di PKB.

Gerindra dan PKB jelas berbeda dalam pilihan politik di Pilpres 2019. Gerindra mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan PKB mengusung Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Perbedaan ini yang membuat Sudirman dan Ida ‘putus’.

Bacaan Lainnya

Apalagi, Sandiaga menyebut peluang Sudirman masuk ke dalam timses Prabowo. Meski sampai saat ini susunan timses Prabowo-Sandiaga masih disusun dan dimatangkan.

“Ya, Pak Dirman, Pak Zul (Zulkifli Hasan), Pak AHY tentu ya, dan Pak Rizal Ramli itu adalah nama-nama yang high recommended dan ini yang sudah disampaikan kepada tim yang sekarang sedang menyusun (tim pemenangan),” kata Sandiaga di Graha Irama, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (14/8).

Jika Sudirman berpeluang masuk ke timses Prabowo-Sandiaga, Ida memotori relawan Suara Perempuan untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Super Jokowi). Super Jokowi merupakan gabungan dari kelompok emak-emak dan mama muda.

“Kemarin kita konteksnya pilgub sekarang konteksnya pilpres. Saya kira saya tidak membatasi Pak Sudirman Said untuk ada di pasangan sebelah, sama juga Pak Sudirman Said tidak membatasi saya untuk mendukung Pak Jokowi-Ma’ruf amin,” ujar Ida seusai memimpin deklarasi relawan Suara Perempuan untuk Joko Widodo-Ma’ruf Amin (Super Jokowi) di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/8).

Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pun menjelaskan terkait hubungan antara Sudirman dan Ida. Keduanya disebut tetap menjalin silaturahmi walaupun beda pilihan.

“Hahahaha.. Beda pilihan, bukan putus silaturahmi lur (sedulur/saudara),” tulis Cak Imin dalam akun Twitternya, Kamis (23/8).

Dinamika Demokrasi

Sementara Partai Gerindra yang merupakan partai yang dinaungi Sudirman angkat bicara. Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid mengatakan tidak masalah jika akhirnya Ida dan Sudirman pecah kongsi. Hal itu menunjukkan dinamika demokrasi. “Ya nggak masalah. Ini menunjukan dinamika demokrasi,” ujar Sodik kepada detikcom, Jumat (24/8).

Sodik mengatakan hal itu juga menunjukkan keberagaman dalam dunia politik. Bahwa pada dasarnya, semua orang merupakan bagian dari Indonesia yang memiliki hak masing-masing untuk menentukan pilihan politiknya.

“Seperti yang menjadi misi Gerindra selama ini yakni memperkokoh dan meningkatkan keadilan dan kesejahteraan rakyat seluruh lapisan dan golongan rakyat di Indonesia,” katanya.

Apalagi, kata Sodik, PKB telah secara resmi mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin sehingga jika Ida kemudian melabuhkan dukungannya kepada Jokowi, hal itu bukan hal yang luar biasa.

Sodik kemudian menjelaskan, bahwa ‘kawinnya’ partai koalisi pemerintah dengan oposisi dalam Pilkada juga bukan hal yang istimewa. Sebab, setiap keputusan DPW dengan pengaruh UU otonomi daerah serta dinamika di daerah memang seringkali berbeda dengan DPP.

“Atas dasar ini menyebabkan kebijakan suatu partai di tingkat lokal beda dengan kebijakan di tingkat nasional. Seperti PKB di tingkat provinsi Jateng koalisi dengan Gerindra. Tapi di tingkat nasional, PKB Juga hampir gabung dengan Gerindra di 4/5 perjalanan akhir sebelum deklarasi,” tutur Sodik.

Seperti diketahui, Ida memimpin deklarasi dukungan Super Jokowi siang ini. Super Jokowi beranggotakan relawan emak-emak dan mama muda.

Ida mengaku siap memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Saat ditanya kini akan melawan Sudirman di Pilpres 2019, ia mengaku sudah membahasnya dengan mantan Menteri ESDM itu.

“Kemarin kita konteksnya pilgub sekarang konteksnya pilpres. Saya kira saya tidak membatasi Pak Sudirman Said untuk ada di pasangan sebelah, sama juga Pak Sudirman Said tidak membatasi saya untuk mendukung Pak Jokowi-Ma’ruf amin,” kata Ida.

Mengenai Sudirman Said yang mendukung Prabowo, politikus senior PKB itu tidak mempermasalahkan hal tersebut. Untuk bersaing dengan Sudirman, Ida mengatakan tidak memiliki strategi khusus.

“Yang harus kita bangun kan kompetisi sehat. Sepanjang kompetisinya sehat ya biasa,” imbuhnya. (mb/detik)

Pos terkait