IPW Jagokan Tiga Jenderal Senior Jadi Wakapolri, Ini Nama-namanya

Metrobatam, Jakarta – Indonesian Police Watch (IPW) menjagokan tiga jenderal bintang tiga atau Komisaris Jenderal untuk mengisi kekosongan di kursi Wakapolri yang sebelumnya dijabat oleh Komisaris Jenderal Syafruddin.

Setidaknya ada tiga nama yang disebut IPW layak menduduki jabatan wakapolri yaitu Komjen Suhardi Alius, Komjen Moechgiyarto, dan Komjen M Iriawan.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane menilai berdasarkan pendataan yang dilakukannya, ketiga orang tersebut memiliki prestasi dan kelayakan untuk jabatan wakapolri.

Pendataan pertama dilakukan terhadap Alius, pada Juli 2016 dia pernah menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangn Terorisme (BNPT).

Bacaan Lainnya

“Alius pernah memegang sejumlah jabatan strategis lainnya seperti Sestama Lemhanas (Sekretaris Utama Lembaga Ketanahan Nasional), Kabareskrim, Kapolda Jabar, Humas Polda,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (16/8).

Untuk Moechgiyarto, Neta mengatakan, pria kelahiran 25 Mei 1962 tersebut pernah memegang jabatan sebagai Kepala Badan Pemelihara Kemanan Polri pada 13 September 2017. Dia juga pernah menjadi Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Kapolda Metro, Kapolda Jabar dan Kapolda NTB.

Selanjutnya adalah Iriawan. Neta menilai pria kelahiran 31 Maret 1962 itu juga patut diperhitungkan. Selain saat ini dia menjabat sebagai Plt Gubernur Jawa Barat, Iriawan pernah menjabat sebagai Sestama Lemhanas, Asiste Operasi Kapolri, Kapolda NTB, Kapolda Jabar dan Kapolda Metro.

“Dari kebiasaan Polri selama ini, posisi Wakapolri selalu dipilih dari jenderal bintang tiga atau Komjen. Tidak pernah ada dari jenderal bintang dua atau Irjen yang kemudian dijadikan sebagai Wakapolri,” tuturnya.

Sejak Syafruddin dikabarkan akan menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo nama Irjen Idham Azis tersiar akan menduduki jabatan Wakapolri. Saat ini Idham sendiri masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Menurut Neta, posisi wakapolri harus diisi dengan mempertimbangkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas figurnya. Hal tersebut pun tak lepas dari situasi saat ini menjelang pilpres 2019.

Setidaknya, Neta menjelaskan di tahun politik terdapat lima tanggung jawab wakapolri yang harus dipenuhi. “Posisi Wakapolri saat ini menjadi sangat strategis, mengingat pada tahun politik ini tugas Kapolri sangat berat dan perlu back up penuh oleh Wakapolri,” ucapnya.

Tugas pertama, seorang Wakapolri harus loyal dan mampu membantu Kapolri untuk mengkonsolidasikan institusi Polri. Kedua, menciptakan suasana solid dan menghapus isu matahari kembar di badan kepolisian.

Selain itu, Wakapolri yang juga akan menjabat sebagai Ketua Wanjakti harus mampu menjaga profesionalitas Polri dalam penempatan personil maupun dalam mendidik anggotanya. Keempat, Wakapolri harus mampu mengawasi proyek pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan kepolisian.

Terakhir, IPW meminta Wakapolri harus mampu menjaga netralitas anggota Polri di Pemilu maupun Pilpres 2019. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait