Jadi Caleg PDIP, Kapitra: Jadi Apa Saja Mau, Asal Aspirasi Umat Didengar

Metrobatam, Jakarta – Kapitra Ampera, pengacara Rizieq Shihab, mengaku tidak menolak jika diajukan sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari partai manapun, termasuk Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Namun, pencalonan dirinya itu harus bisa membawa manfaat bagi kepentingan umat Islam.

Hal ini disampaikan Kapitra menanggapi kabar pencalonan dirinya menjadi caleg untuk daerah pemilihan Sumatera Barat (dapil Sumbar) melalui PDIP.

“Jangan kan caleg, jadi apa saja mau,” kata Kapitra di Masjid Raya Al-Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (18/7).

Bacaan Lainnya

Kapitra mengaku belum pernah bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Meskipun, kabar penempatan dirinya sebagai caleg di dapil Sumbar dari PDIP itu pertama kali diungkapkan oleh Hasto.

Ia juga mengakui sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak sejak lama terkait pengusungannya sebagai caleg dari PDIP. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pun sudah lama meminta dirinya menjadi caleg.

Kapitra juga mengaku akan meminta penjelasan kabar mengenai pencalonan dirinya kepada pihak PDIP. Dirinya akan meminta sejumlah syarat kepada PDIP.

“(Pertama) saya ini harus mewakili keislaman saya di dalam. Kedua, mayoritas di republik ini orang Islam dan aspirasinya harus didengar. Ketiga, saya harus bisa menjadi jembatan kebaikan orang dalam dan luar. Kalau tiga hal ini dipenuhi saya ikut,” tutur dia.

Kapitra menilai sorotan publik soal pengusungan dirinya sebagai caleg dari PDIP terjadi karena dikaitkan dengan aksi bela Islam. Padahal, dirinya hanyalah bagian kecil dari kelompok tersebut.

Selain itu, dirinya tidak terikat dengan partai atau organisasi apapun selain organisasi profesi pengacara.

“Kapasitas saya dalam aksi-aksi bela Islam bukanlah orang yang mencetus dan memimpin aksi. Saya adalah orang yang berada di garda bagian advokasi, bersama sama dan tidak sendiri. Sehingga hanya bagian skrup kecil,” tandas Kapitra.

Kapitra mengaku hanya PDIP yang menawarkan dirinya menjadi calon anggota legislatif. “Enggak ada partai lain yang nawarin saya,” kata Kapitra.

Kapitra mengatakan, jika dirinya menjadi caleg dari PDIP maka ini merupakan langkah yang baik. Sebab dia bisa menjadi jembatan antara kedua pihak, yakni umat muslim dan Pemerintah.

Selama ini, menurut Kapitra, komunikasi politik kedua pihak itu belum terbangun dengan baik. Untuk itu, pencalegan ini akan dia jadikan sebagai jalan menuju ke arah sana.

“Prinsipnya saya menegakkan agama, saya membela ulama, saya harus punya komunikasi politik, dan komunikasi politik ini belum terbangun, belum ada komunikasi politik,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait