Jawab TKN soal Kampanye Libatkan Anak, PKS: Tak Sengaja, Pendidikan Politik

Metrobatam, Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin menyebut PKS sebagai partai yang sering melibatkan anak dalam kampanye. PKS menyatakan para kader yang membawa anak saat kampanye sebagai pendidikan politik.

“Pertama, anak itu perlu mendapatkan pengalaman dalam kehidupan, terutama dalam politik. Anak tahu bahwa politik itu seperti apa. Tetapi kita nggak boleh mengeksploitasi anak,” kata Ketua DPP PKS Ledia Hanifah di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1).

Meskipun demikian, Ledia membenarkan tidak boleh membawa anak dalam kampanye. Menurutnya, para kader PKS, terutama ibu-ibu, yang membawa anak saat kampanye bukanlah suatu kesengajaan.

“Dan kita tidak sengaja bawa (anak saat kampanye). Biasanya di PKS itu kalau ada yang bawa karena nggak ada yang nungguin di rumah. Biasanya begitu. Jadi pilihannya adalah, mau ditinggalin kan nggak mungkin, tapi kita tidak membolehkan membawa anak di dalam kampanye ataupun proses kampanye,” ujar Ledia.

Bacaan Lainnya

“Tapi buat pendidikan politik, misalnya begini, kumpul masyarakat, ibunya sedang beraktivitas, karena PKS kan ada (atau) nggak ada pemilu tetap bergerak. Jadi ketika misalnya anaknya dibawa pada saat ibunya beraktivitas, bisa,” imbuhnya.

Terkait dengan Jan Ethes, Ledia menyatakan seharusnya cucu capres petahana Joko Widodo (Jokowi) tersebut tidak dilibatkan dalam kontestasi pilpres. Menurut Ledia, anak-anak perlu hidup dalam dunia yang sesuai dengan usianya.

“Ya harusnya (Jan Ethes) nggak usah dilibatkan. Artinya kan anak tetap anak, mau kakeknya jadi calon presiden, justru dia harusnya dilindungi. Kita kan punya UU Perlindungan Anak. Sudah biar saja anak-anak hidup dengan dunia mereka, dan jangan kemudian dijadikan… jangan dieksploitasi saja intinya,” ucapnya.

“Nggak boleh dieksploitisasi. Ketika mau membawa (anak) untuk memahami iklim politik, oke, tetapi tidak boleh dieksploitasi untuk kepentingan orang dewasa, kan begitu,” sambung Ledia.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyebut PKS sebagai partai yang sering melibatkan anak dalam kampanye.

“Terkait pernyataan Hidayat Nur Wahid tentang tuduhan pelibatan cucu capres Joko Widodo dalam kampanye, kami tegaskan bahwa Jokowi maupun Tim Kampanye Nasional tidak pernah melibatkan Jan Ethes sebagai cucu calon presiden Jokowi dalam kampanye. Kalau Pak Jokowi mengajak Jan Ethes, itu semata-mata karena kedekatan cucu dengan kakeknya,” kata Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Usman Kansong, di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (28/1).

“Justru yang sering menggunakan anak-anak dalam kampanye adalah PKS. Jadi ini tentu saja tuduhan yang tidak berdasar. Ini istilahnya lempar batu sembunyi tangan,” imbuh Usman.

Sebelumnya, pro-kontra munculnya Jan Ethes berawal dari pernyataan Andi Widjajanto, yang merupakan Ketua Tim Cakra 19, salah satu tim relawan pemenangan Jokowi. Andi mengatakan Jan Ethes sebagai salah satu ‘keunggulan’ Jokowi di medsos. Keunggulan itu lantaran pihaknya memiliki strategi jitu untuk memviralkan sang capres, salah satunya interaksi Jokowi dengan cucunya Jan Ethes.

Pernyataan itu kemudian mendapat respons dari Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW). HNW mempertanyakan keterlibatan Jan Ethes di Pilpres 2019. Dia khawatir hal itu akan menjadi legitimasi untuk melibatkan anak-anak dalam kampanye. (mb/detik)

Pos terkait