Jokowi: Penguatan Karakter Cegah Munculnya Presiden Sombong

Metrobatam, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan, pendidikan penguatan karakter sangat dibutuhkan sedini mungkin bagi generasi muda karena dapat menentukan karakter pemimpin masa mendatang.

Maka itu, ia meminta guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) benar-benar menekankan sembilan pilar karakter kepada anak-anak sedini mungkin.

“Biar enggak sombong kalau kaya. Mentang-mentang jadi menteri atau gubernur sombong. Jadi presiden sombong, enggak mau senyum, salam, enggak kenal tetangga,” kata Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (20/9).

Kesembilan pilar karakter yang wajib ditanamkan pengajar PAUD adalah cinta Tuhan, baik dan rendah hati, tanggung jawab, jujur dan diplomasi, hormat dan santun, dermawan dan suka menolong, kepemimpinan dan keadilan, dan toleransi.

Bacaan Lainnya

Selain mencegah munculnya rasa sombong, penguatan karakter juga dibutuhkan agar generasi mendatang percaya diri untuk bersaing dengan negara-negara lain.

Saat ini, era globalisasi menyebabkan tak ada lagi batasan antara warga satu negara dengan negara lain, termasuk soal lapangan kerja. Warga negara lain dapat bekerja di Indonesia, begitu juga sebaliknya.

Menurut dia, kecerdasan tak hanya menjadi kebutuhan utama dalam bersaing. Percaya diri atas kemampuan sendiri menjadi pendorong hal ini.

“Kita ini kalau ketemu bule langsung inferior, grogi. Enggak boleh. Anak kita harus disipakan menjadi pribadi kreatif, tahan banting, dan pantang menyerah,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu. (Mb/cnn indonesia)

Pos terkait