Jokowi-Prabowo Selisih 14,6% di Survei Polmark, TKN: Cambuk untuk Terus Kerja

Metrobatam, Jakarta – Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin meninggalkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 14,6% versi survei Polmark Indonesia. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf mengatakan, setiap hasil survei selalu menjadi cambuk bagi timnya untuk terus bekerja keras.

“Bagi kami setiap hasil survei harus menjadi cambuk bagi seluruh koalisi Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin untuk terus bekerja dan bekerja. Begitu juga dengan mesin parpol koalisi, setiap survei akan menjadi pemantik agar mesin politik semakin kencang jalannya,” ujar Wakil Direktur Kampanye TKN, Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (14/3/2019).

Daniel mengatakan selama ini hasil survei berbagai lembaga selalu menunjukkan Jokowi-Ma’ruf unggul. Kendati demikian, pihaknya enggan berpuas diri.

“Sejauh ini survei Jokowi-Ma’ruf Amin selalu unggul dan ini menjadi motivasi bagi semua tim sukses untuk semakin giat mensosialisasikan program Jokowi-Ma’ruf Amin,” katanya.

Bacaan Lainnya

“Yang utama adalah soliditas parpol koalisi sudah teruji, semua solid, gotong royong, kerja bareng, dan itu membuktikan mesin parpol berjalan sinergi,” imbuh Daniel.

Sebelumnya, elektabilias Jokowi-Amin di 73 Dapil adalah 40,4 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga adalah 25,8 persen.

Survei yang dilakukan PolMark Indonesia bekerjasama dengan DPP Partai Amanat Nasional digelar di 73 Dapil dari 80 dapil seluruh Indonesia untuk tingkat pemilihan DPR RI. Survei ini dilakukan dari bulan Oktober 2018-Februari 2019 dengan jumlah responden 440 di masing masing 72 dapil dengan margin of error plus-minus 4,8 persen dan 880 responden di 1 dapil dengan margin of error plus-minus 3,4 persen.

Pengambilan sampel survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan selang kepercayaan 95 persen.

Tanda Kekalahan Petahana

Elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selisih 14,6% dari Jokowi-Ma’ruf Amin versi survei Polmark Indonesia. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menilai hal itu menunjukkan tanda kekalahan sang petahana.

“Tanda kekalahan petahana,” ujar juru debat BPN Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid, kepada wartawan, Kamis (14/3/2019).

Sodik mengatakan, untuk petahana, elektabilitas masih bertengger di angka sekitar 40% tidaklah aman. Apalagi, undecided voters mencapai 33,8%.

“Angka 40% dimana masih ada 35 % yang masih belum menentukan pilihan adalah tanda tanda petahana harus menyerahkan kursi presiden pasca pemilu. Bandingkan dengan petahana sebelumnya seperti SBY,” katanya.

Sebelumnya, elektabilias Jokowi-Amin di 73 Dapil adalah 40,4 persen. Sementara elektabilitas Prabowo-Sandiaga adalah 25,8 persen.

Survei yang dilakukan PolMark Indonesia bekerjasama dengan DPP Partai Amanat Nasional digelar di 73 Dapil dari 80 dapil seluruh Indonesia untuk tingkat pemilihan DPR RI. Survei ini dilakukan dari bulan Oktober 2018-Februari 2019 dengan jumlah responden 440 di masing masing 72 dapil dengan margin of error plus-minus 4,8 persen dan 880 responden di 1 dapil dengan margin of error plus-minus 3,4 persen.

Pengambilan sampel survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan selang kepercayaan 95 persen. (mb/detik)

Pos terkait