Jokowi Serahkan 40 Ribu Sertifikat Tanah di Tangerang Selatan

Metrobatam, Jakarta – Presiden Joko Widodo menyerahkan sertifikat tanah secara gratis kepada 40.172 warga Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/1). Jokowi lantas meminta para warga yang telah menerima sertifikat untuk mengangkatnya ke atas.

“Saya kadang-kadang harus mengecek apakah sertifikat ini diberikan hanya ke bapak ibu di depan tadi atau betul-betul bapak ibu sudah pegang semuanya,” kata Jokowi di halaman Skadron 21/Sena, Pusat Penerbangan Angkatan Darat, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.

Jokowi mengakui masih banyak masyarakat yang belum memegang sertifikat atas tanah yang mereka tempati. Menurut dia, pada 2015 dari 126 juta masyarakat, baru 46 juta yang memiliki, sementara 80 juta lainnya belum mempunyai sertifikat.

Oleh karena itu, kata Jokowi, dirinya sudah meminta kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil untuk mempercepat penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat yang belum mendapatkan.

Bacaan Lainnya

Mantan Wali Kota Solo itu menyebut pada 2017 dirinya meminta Sofyan mencetak 5 juta sertifikat tanah, pada 2018 mencetak 7 juta sertifikat tanah, dan tahun ini menargetkan mengeluarkan 9 juta sertifikat tanah untuk masyarakat.

“Tahun ini 9 juta harus keluar. Caranya gimana saya enggak mau tahu. Dan terlampaui semua 2017, 5,4 juta keluar, 2018, 9,4 juta bisa dikeluarkan sertifikat ini,” ujarnya.

Jokowi menyatakan sertifikat tanah sangat penting dimiliki masyarakat sebagai tanda bukti hak atas tanah yang mereka tinggali. Kepemilikan sertifikat kata Jokowi, untuk menghindari sengketa antar warga dengan warga lainnya maupun antara masyarakat dengan pemerintah dan perusahaan.

“Sebab itu saya perintahkan dipercepat semuanya. Insyaallah di 2020 semua sudah harus bersertifikat di seluruh tanah air,” kata dia.

Jokowi lantas mengingatkan kepada masyarakat yang ingin ‘menyekolahkan’ sertifikat ke bank agar menghitung secara matang. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta sertifikat tanah tersebut disimpan dengan rapih.

“Tapi tolong saya titip kalau dipakai untuk agunan, ini dipakai untuk jaminan ke bank tolong dikalkulasi dulu, tolong dihitung dulu. Jangan tergesa-gesa, saking semangatnya dapat sertifikat langsung besok ke bank,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga menepis dirinya anti-Islam dan anti-ulama. Jokowi memberikan bukti bahwa dirinyalah yang meneken Peraturan Presiden tentang Hari Santri Nasional.

“Banyak sekali isu ke saya. Kriminalisasi ulama, anti-Islam. Lho… lho… lho… lho…. Saya tiap hari, tiap minggu masuk pondok pesantren dengan ulama. Hari santri yang buat perpres saya, yang tanda tangan saya. Kok dibilang anti-ulama, anti-Islam?” ujarnya.

Jokowi mengatakan sangat berbahaya apabila masyarakat masih mempercayai isu-isu miring tersebut. Isu miring tersebut, kata Jokowi, murni bermotif politik.

“Bolak-balik kayak gitu kalau gampang percaya, termakan, bahaya sekali. Ini hanya tujuan politik, bukan yang lain-lain. Masyarakat jangan diajak ke hal yang tidak logis. Untungnya masyarakat sekarang sudah pintar-pintar,” ucapnya.

Tidak lupa, Jokowi mengingatkan warga menjaga persatuan. Apalagi negara Indonesia merupakan negara besar dengan 260 juta penduduk.

“Negara kita negara besar. Kita sering lupa bahwa negara ini negara besar, penduduk kita 260 juta. Bandingkan dengan Malaysia, 24 juta. Indonesia 260 juta. Ini negara besar,” kata Jokowi.

Cek Program Pasang Listrik Gratis

Jokowi meninjau program sambungan listrik PLN gratis untuk rumah tangga miskin dan rentan miskin yang ada di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi, Jawa Barat.

Lokasi penyambungan listrik gratis yang didatangi Jokowi berada di Jalan Veteran, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/1).

Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 13.20 WIB. Orang nomor satu di Indonesia itu mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana bahan hitam.

Dalam kunjungannya, Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Jokowi bersama rombongan melewati gang sempit yang kurang lebih hanya muat dilewati oleh 3 orang secara berjejer.

Untuk informasi, realisasi hingga 24 Januari 2019, sudah ada 309 KK yang mendapat sambungan listrik gratis di Kabupaten Bekasi, dan 8 KK di Kota Bekasi, atau totalnya 317. (mb/detik)

Pos terkait