Jokowi: Yang Suruh Makan Jalan Tol Siapa? Sakit Perut Nanti

Metrobatam, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung soal pembangunan jalan tol di era pemerintahannya yang dikritik sebagian orang dengan mengatakan ‘kami tidak makan jalan tol’. Jokowi mengatakan, tidak ada yang menyuruh orang untuk makan jalan tol.

“Soal infrastruktur, karena yang sering dibicarakan masyarakat adalah yang gede-gede, baik itu pelabuhan besar, airport baru, jalan tol, yang sebetulnya infrastruktur kecil pun banyak kita bangun. Tapi saya mau cerita dulu mengenai jalan tol. Karena ada yang sampaikan ‘Pak kami tidak setuju dengan jalan tol, kami tidak makan jalan tol’. Ada yang sampaikan itu. Yang suruh makan jalan tol siapa? Makan semen sama aspal malah sakit perut,” kata Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat hadiri Peringatan HUT ke-73 HMI dan syukuran penetapan Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman No 18, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019). Hadir dalam acara ini para kaser Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan alumninya yang tergabung dalam Korps Alumni HMI (KAHMI).

Jokowi menjelaskan, pembangunan jalan tol di Indonesia sebenarnya sudah lama dilakukan, sejak tahun 1978. Namun selama 40 tahun belakangan, yang baru terbangun hanya 780 km.

Bacaan Lainnya

“Sejak tahun ’78 sejak dibangunnya Jagorawi, sepanjang 50 km, dan 40 tahun kemudian kita ini baru bangun jalan tol 780 km. Itu 40 tahun. Saya tidak ingin membandingkan, tapi informasikan saja,” kata Jokowi.

Dia mengatakan, di tahun 1978 itu, negara-negara asing datang ke Indonesia untuk melakukan studi dan peninjauan jalan Tol Jagorawi, termasuk salah satunya China.

“China (sekarang) sudah 280 ribu km. Ini kita pasti ada yang salah. Oleh sebab itu saya sampaikan ke menteri bahwa daya saing harus dikejar, infrastruktur sebagai fondasi supaya kita bisa bersaing dengan negara lain. Dan 2018 akhir sudah kita bangun dan selesai 782 km selama 4 tahun, insyaallah sampai akhir tahun ini akan selesai 1.855 km meskipun jauh dari 280 ribu km tapi paling tidak kita harus kejar angka lebih baik,” jelas Jokowi. (mb/detik)

Pos terkait