Kabupaten Karimun Segera Miliki BLK

Bupati Karimun Aunur Rafiq

Metrobatam.com, Karimun – Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau,  segera memiliki balai latihan kerja (BLK), yang rencananya dibangun di Desa Pongkar,  Kecamatan Tebing, dengan nilai mencapai Rp50 miliar.

“Saat ini, baru tahap studi kelayakan dulu,  tanggal delapan (8 September 2017) nanti baru finalnya, ” kata Bupati Karimun Aunur Rafiq di rumah dinasnya, Tanjung Balai Karimun, Selasa.

BLK ini akan dibangun dengan dana patungan antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Pemprov Kepri dengan status berada di bawah pengelolaan provinsi.

“Kami juga akan menghadap Pak Gubernur nantinya, BLK ini BLK provinsi bukan kabupaten,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Hingga saat ini, kata dia, penyusunan studi kelayakan masih dilakukan, sebagai acuan untuk penyusunan rincian desain teknis atau “detail engineering design” (DED).

“Baru nanti kami bicarakan proses pembangunannya seperti apa, apakah dari kementerian atau dari provinsi,” katanya.

BLK tersebut, lanjut dia, nantinya tidak hanya sebagai tempat pelatihan tenaga kerja setempat, tetapi juga untuk kebutuhan kabupaten/kota lain di Provinsi Kepri.

Pendirian BLK, kata Bupati, merupakan impian sejak lama.

BLK tersebut diharapkan dapat melatih tenaga kerja lokal agar memiliki kompetensi dan bisa bersaing dalam bursa tenaga kerja, terutama di kawasan perdagangan bebas atau “free trade zone” (FTZ).

Beberapa perusahaan akan beroperasi di Kabupaten Karimun, salah satunya Panbil Group yang akan membangun kota baru di Coastal Area Tanjung Balai Karimun, lengkap dengan pelabuhan feri modern, hotel, pusat perbelanjaan, dan sarana pariwisata.

Kemudian PT Berkah Pulau Bintan yang berencana membangun tempat pengolahan atau “smelter” bauksit di Pulau Kundur dengan kebutuhan 4.000-5.000 tenaga kerja.

“Perusahaan yang beroperasi di Karimun kami minta agar memberikan prioritas bagi tenaga kerja lokal. Dan tentunya, kami harus menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai sesuai kebutuhan perusahaan, salah satunya melalui BLK ini,” tuturnya.

Di tempat yang sama Ketua Serikat Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI-FSPMI) Cabang Karimun  Muhamad Fajar mengatakan  BLK tersebut merupakan harapan masyarakat Karimun, sehingga melalui BLK, tenaga kerja setempat dapat dilatih dan bisa bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah.

“Ya, BLK ini sudah lama diinginkan oleh masyarakat dan Alhamdulillah akan segera dibangun,” kata Fajar.

Dia sangat mengapresiasi upaya pemerintah setempat menjawab keinginan masyarakat tersebut.

Namun demikian, dia mempertanyakan besarnya anggaran untuk pembangunan BLK tersebut.

“Daripada membangun fisik hampir Rp50 miliar, namun tidak selesai, lebih baik ruko saja yang dijadikan BLK,” katanya.

Menurutnya, latihan kerja yang banyak membutuhkan lahan adalah bidang pengelasan, sebab membutuhkan banyak peralatan.

Sedangkan, untuk latihan operator alat berat, menurutnya, pemerintah setempat dapat bekerja sama dengan perusahaan yang ada.

“Yang penting tujuan utamanya ialah tenaga kerja Karimun memiliki kemampuan yang dibutuhkan,” katanya.

Sumber: Antarakepri

Pos terkait