Kapal Tol Laut ke Natuna Angkut Sembako, Pulang ke Jakarta Bawa Ikan

Metrobatam, Jakarta – Satu lagi, kapal tol laut program Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali diluncurkan. Kapal yang memiliki nama lambung KM Caraka Jaya Niaga III ini melayani rute Jakarta-Natuna, dan berjadwal pulang pergi melayani kebutuhan pengangkutan logistik setiap 15 hari sekali.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan kapal tol laut itu membawa 9 bahan makanan pokok dari Tanjung Priok menuju Natuna. Selain itu, direncanakan, kapal juga akan membawa muatan ikan saat kembali menuju Jakarta. Natuna yang berada di Laut China Selatan tersebut memang kesohor dengan tangkapan ikan yang melimpah.

“Ke Natuna mengirim 9 bahan pokok dan beberapa kebutuhan-kebutuhan. Nanti kalau sudah bagus, kita dengan PT Perikanan Nusantara mengumpulkan ikan yang diperoleh dari sana, dengan jumlah tonase yang besar dikirimkan ke jakarta,” kata Budi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/10).

“Sebaliknya ikan segar yang kita buat cold storage-nya di Natuna dikirim ke Jakarta. Ini pola yang butuh penguatan, konsisten, dan ketepatan tertentu, saya imbau Pelni dan RNI (Rajawali Nusantara Indonesia) kita bersama menguatkan yang kita rancang,” tambahnya.

Bacaan Lainnya

Mantan Dirut Angkasa Pura II ini berujar, kapal yang masih disubsidi tersebut diharapkan bisa membuat harga bahan pangan pokok di Natuna bisa sama seperti yang ada di Pulau Jawa. Menurutnya, selama ini belum ada kapal besar yang bolak-balik ke Natuna, sehingga pengiriman logistik akan terhambat ketika cuaca buruk.

“Ada improvement yang terjadi, di mana tadinya kita harus 21 hari (Jakarta-Natuna) ke sana, sekarang lebih pendek 15 hari. Artinya setiap 15 hari ada lebih 300 ton, bahkan 400 ton, nanti meningkat 500 ton. Selama ini kapalnya kan kecil-kecil, kalau ada cuaca buruk nggak bisa ke sana,” ucap Budi.

Sebagai informasi, Kapal Caraka Jaya Niaga yang memiliki bobot 3.000 DWT ini merupakan program yang digagas Kemenhub, dengan skema kerja sama sinergi BUMN yang menyediakan sarana dan prasarana transportasi serta bahan komoditas yang diangkut.

BUMN yang terlibat yakni PT Pelabuhan Indonesia II dengan anak perusahaan PT. MTI (Multi Terminal Indonesia), PT Pelni dengan anak Perusahaan PT Pelni Logistik, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Ketiganya membentuk satu konsorsium dengan menggunakan metode mendekatkan gudang ke masyarakat.

Konsorsium menyediakan sarana dan prasarana transportasi untuk mengirim barang kebutuhan pokok sampai ke gudang di Pulau Natuna. Distributor di Pulau Natuna dapat menjual barang kebutuhan pokok tersebut kepada masyarakat dengan batas harga maksimal 10% dari harga di Jakarta. (mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *