Kapitra Ampera: Please, Call Me Cebong

Metrobatam, Jakarta – Kapitra Ampera menyatakan dirinya siap dipanggil dengan sebutan ‘cebong’ sebagai konsekuensi terhadap pilihannya untuk masuk sebagai bakal calon legislatif dari PDIP.

“Please, call me cebong. Hari ini saya menjadi cebong. Silahkan panggil saya cebong,” ucap Kapitra di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/7).

Diketahui, ‘kecebong’ sendiri merupakan sebutan yang kerap muncul bagi pendukung Presiden Joko Widodo. Sementara pendukung tokoh selain Jokowi kerap disebut ‘kampret’.

Kapitra menegaskan bahwa sebutan ‘cebong’ itu justru mengandung terminologi yang baik dalam ajaran agama Islam sehingga tak patut dijadikan sebagai istilah sinisme oleh masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Karena persepsi agama saya, cebong adalah anak katak yang selalu berzikir demi kebaikan bangsa, demi kebaikan umat manusia. Itu yang saya tahu dalam terminologi Islam yang saya tahu,” ujarnya.

Kapitra menegaskan dirinya tak mempermasalahkan adanya pihak yang bakal mencaci maki pilihan politiknya tersebut. Ia menegaskan bahwa membela ulama dan membela agama Islam tetap menjadi tujuan utama dirinya bergabung ke PDIP.

“Saya silahkan dicaci maki atas pilihan yang berbeda. Tapi saya ingin mengatakan, tujuan masuk PDIP tetap sama. Membela ulama, membela agama, membela Indonesia,” ujarnya.

Melihat hal itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk menghentikan ujaran kebencian dan fitnah yang kerap kali terjadi jelang pemilihan umum.

Ia meminta agar masyarakat lebih dewasa untuk menghargai hak pilihan berpolitik seseorang karena dilindungi dan dijamin oleh peraturan yang berlakun

“Tapi, jangan menuding orang yang tidak memilih keinginan orang lain, jadi kafir, lalu jadi cebong,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu Kapitra juga menyatakan tetap mendukung Rizieq Shihab bila tokoh Front Pembela Islam (FPI) itu maju di pemilihan presiden 2019, meskipun Kapitra kini berada di kubu PDIP.

“Kalau calonnya Habib Rizieq, tenang, saya akan bela Habib Rizieq. Kalau pak Jokowi lawan Habib Rizieq saya izin ke PDIP saya pilih Habib Rizieq,” kata Kapitra di kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (24/7).

Kapitra mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif melalui PDIP. Pada Pemilu 2019, dia akan bertarung di daerah pemilihan Riau II.

Selama ini Kapitra dikenal sebagai salah satu anggota tim pengacara Rizieq Shihab. Kapitra kerap menjadi juru bicara Rizieq Shihab. PDIP dan Rizieq pernah berbeda haluan saat Pilkada DKI tahun 2017.

Ketika itu, partai berlambang banteng itu mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sedangkan Rizieq Shihab mendukung Anies Baswedan.

Kapitra menceritakan alasan utama dirinya memilih mendaftar sebagai Caleg PDIP. Menurutnya PDIP mampu untuk mengakomodasi tujuan politiknya untuk membela ulama dan membela Islam.

“PDIP membukakan saya pintu untuk bisa mewujudkan apa cita-cita yang manusia Indonesia inginkan, umat Islam dan umat lain dan itu yang saya mampu,” katanya.

Kapitra menyayangkan bahwa tak ada satu partai politik manapun selain PDIP yang mau menawarkan dirinya untuk bergabung guna mewujudkan tujuan politiknya tersebut.

Ia bahkan menyebut parpol yang berseberangan dengan pemerintah seperti PAN, Gerindra dan PKS tak pernah menawarkannya bergabung guna mengakomodasi tujuan politiknya tersebut. “Yang nawarin saya cuma PDIP. Karena PDIP itu tahu saya, bahwa kebersamaan Indonesia itu indah,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait