Kapolri Ingatkan Mahasiswa Baik-baik Bisa Jadi Incaran Paham Radikalisme

Metrobatam, Malang – Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, ada empat tantangan yang mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut Tito, kejahatan konvensional seperti pencurian dan pembunuhan merupakan salah satu tantangan bagi polisi untuk mewujudkan keamanan bagi masyarakat. Ia mengakui bahwa kejahatan tersebut masih banyak terjadi di Tanah Air.

Polisi juga mewaspadai kejahatan transnasional, seperti peredaran narkoba. Sampai saat ini, peredaran narkoba di Indonesia kian marak dengan melibatkan jaringan dari negara luar, antara lain China, Afganistan, dan Amerika.

“Indonesia bukan lagi sebagai negara transit, tapi sudah menjadi pasar, menjadi tujuan. Nilainya (transaksinya) triliunan,” kata Tito saat memberikan kuliah umum dalam penutupan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Kamis (8/9).

Bacaan Lainnya

Polisi juga dihadapkan pada tantangan memberantas terorisme. Menurut Tito, terorisme menjadi sorotan penting bagi negara-negara di dunia.

Menurut Tito, terorisme ini merupakan dampak politik internasional. Maka itu, selama konflik di Timur Tengah masih berlangsung, ancaman terorisme di Indonesia masih ada.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk menghindari paham radikal tersebut karena otak radikalisme mengincar kaum muda.

“Terutama yang ditarget adalah kamu yang masih muda, mahasiswa terutama yang (jurusan) sains. Kalau yang sosial tidak karena kalau sosial kritis-kritis, kalau sains ini baik-baik. Dari saking baiknya sehingga bisa diajak ke ajaran radikal,” kata dia.

Tito juga menyoroti kasus korupsi yang masih terjadi di tengah penerimaan negara yang belum memenuhi target.(mb/kompas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *