Kawal Medsos, Wiranto Antisipasi Konflik di Kampanye Terbuka

Metrobatam, Jakarta – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bersama TNI, Polri, dan penyelenggara pemilu mengantisipasi konflik pada kampanye terbuka di Pemilu 2019, terutama, karena penggunaan media sosial yang dominan.

Hal itu dikatakannya dalam rapat koordinasi jelang kampanye terbuka Pilpres dan Pileg tahun 2019 pada 23 Maret-13 April 2019 bersama penyelenggara pemilu, Polri, dan TNI, Kamis (14/3).

“Hari ini khusus membahas bagaimana kita mengambil langkah-langkah yang bisa mencegah terjadinya konflik-konflik yang tidak diperlukan mengganggu pelaksanaan pemilu pada hasil atau tahapan pemilu kampanye terbuka,” ujar Wiranto saat membuka rakor di Kantor Kemkopolhukam, Jakarta, Kamis (14/3).

Wiranto menyampaikan pemilu merupakan bagian dari pendewasaan bangsa. Sehingga, semua pihak harus bertanggungjawab untuk menciptakan keamanan dan ketertiban selama pemilu.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, Wiranto mengakui terjadi eskalasi tensi politik di sisa waktu menuju pencoblosan, yakni pada 17 April 2019. Akan tetapi, ia menyebut hal tersebut normal terjadi di tengah gelaran pemilu.

“Kemudian kalau kita lebih rinci lagi tahapan-tahapan yang sudah kita lalui maka yang paling tinggi itu suhu politik di medsos. Dan kita bersyukur secara fisik suhu politik kita masih bisa dikendalikan dengan baik,” ujarnya.

Terkait medsos, Wiranto menyampaikan mengalami ada perubahan pola penggunaannya dibandingkan pada Pilpres 2014. Ia mengatakan medsos pada Pilpres 2019 sudah dominan. Sehingga, ia menyebut soal kepentingan terhadap pengawalan pemilu di medsos.

“Pemilu yang lalu medsos ini kan tidak terlalu dominan, tapi sekarang ini kan sudah sangat dominan, menjadi bagian dari wilayah yang kita kawal terkait keamanan,” ujar Wiranto.

Lebih dari itu, Wiranto tidak bisa menjamin pemilu 2019 bebas dari masalah. Namun, ia menegaskan pihaknya akan mencegah seluruh potensi yang mengganggu pemilu. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait