Kebijakan Donald Trump Bisa Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2017

Indonesian Finance Minister Sri Mulyani Indrawati speaks during a news conference in Jakarta May 21, 2008. Indrawati said on Wednesday a plan to hike fuel prices by an average of 28.7 percent is "largely final". REUTERS/Supri (INDONESIA)

Metrobatam, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat pertumbuhan ekonomi 2017 masih akan dipengaruhi oleh perdagangan internasional yang masih belum optimal karena ekspor yang masuk didominasi sumber daya alam (SDA).

Selain itu, kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) yang baru, Donald Trump juga perlu diantisipasi mengenai adanya keinginan untuk menghapuskan perjanjian perdagangan bebas internasiuonal guna memperkuat ekonomi dalam negeri AS.

“Untuk 2017, pertumbuhan ekonomi masih melemah, terutama dari faktor perdagangan internasional yang masih melemah. Kalau tren dari AS menjadi sangat proteksionis, maka ini akan semakin nyata,” kata dia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis (10/11).

Namun demikian, pemerintah akan menggenjot sejumlah penerimaan negara baik dari perpajakan maupun tax amnesty, yang bisa memberikan tambahan untuk bisa mendanai pembiayaan di bulan Januari. Hal ini akan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditopang dari dalam negeri.

Bacaan Lainnya

“Kita kerja keras penerimaan pajak terutama dari tax amnesty di bulan November dan Desember akan meningkat. Sehingga dia bisa juga memberikan pendapatan pemerintah untuk memberikan tambahan untuk bisa mendanai di bulan Januari,” ungkapnya.

Oleh karena itu, fokus pertumbuhan ekonomi adalah berasal dari sumber dalam negeri. Dalam hal ini peranan dari investasi dan konsumsi menjadi sangat penting. Baik konsumsi rumah tangga, maupun pemerintah.

“Strategi pemerintah untuk fokus sumber pertumbuhan dalam negeri dapat bertahan dan bisa menetralisir situasi global, dan kemungkinan terjadinya ketidakpastian, baik dari sisi kebijakan perdagangan, investasi dan federal reserve. Kementerian Keuangan, OJK, dan Bank Indonesia akan melakukan sinergi agar seluruh sumber pertumbuhan ekonomi dipacu. Apakah berasal dari pengeluaran pemerintah, mauapun kredit, perbankan dan pasar modal. Dan penggunaan dari tax amnesty bisa diaktifkan,” tukasnya. (mb/detik)

Pos terkait