Kekecewaan Dato Tahir Terhadap Pengelolaan Pengungsi Suriah

Amman – Dato Tahir tak dapat menyembunyikan kekecewaanya saat mengunjungi kamp pengungsi Suriah di Azraq, Yordania pada Selasa (10/4) lalu. Filantropi asal Indonesia ini tak dapat menemui kelima cucu angkatnya.

Bos Mayapada Group ini kembali mengunjungi kamp pengungsi Azraq untuk menemui lima cucu angkatnya. Kelima bocah pengungsi ini dia angkat saat berkunjung tahun lalu. Sayangnya, dalam kunjungannya kali ini ia tidak lagi bisa bertemu dengan cucu angkatnya tersebut.

“Seperti keluarga yang sudah saya adopt, cucu saya sekarang sudah kembali ke Suriah. Kita juga ingin diatur oleh UNHCR agar bisa ketemu mereka lagi. Kita mau tahu bagaimana pengaturan mereka setelah mereka kembali ke Suriah,” kata Tahir di sela kunjungannya di kamp Azraq.

Baca juga: Melihat Kamp Pengungsi Suriah di Yordania

Bacaan Lainnya

UNHCR sempat memberikan cucu pengganti, namun Tahir tidak mau. Dia justru akan menunggu hingga bisa bertemu lagi dengan cucu angkatnya. Bahkan Tahir bersedia untuk menemui mereka langsung ke Suriah.

“Jadi, saya tadi pagi sudah bertemu dengan UNHCR. Saya minta dan saya yakin dengan bantuan mereka. Saya bersedia terbang ke Damascus untuk bertemu dengan keluarga ini,” kata Tahir.

Kekecewaan Dato Tahir Terhadap Pengelolaan Pengungsi SuriahFoto: Okky Budi Permana

Tidak seperti biasanya, dalam kunjungan kali ini lelaki 66 tahun ini tidak memberikan bantuan langsung kepada UNHCR. Rencananya, ia akan memberikan bantuan USD 1 juta kepada Pemerintahan Yordania pada bulan Mei nanti.

“Nanti, kita serahkan ke Pak Dubes mengatur bertemu dengan penguasa yaitu Raja Abdullah. InsyaAllah kita bisa bertemu bulan Mei. Kita akan sesuai janji saya yaitu, kita akan memberikan bantuan kepada pemerintah Yordania 1 juta dolar USD atas terimakasih mereka membantu para pengungsi ini menyediakan tempat pada pengungsi,” ungkap Tahir kepada wartawan di lokasi pegungsian.

Pemerintah Yordania sendiri telah mengalokasikan 25 persen APBN-nya untuk mengurus pengungsi. Sedikitnya ada 700 ribu pengungsi Suriah masuk wilayah Yordania. Mereka menjadi korban perang saudara yang pecah sejak 2011 lalu. Sekitar 300 orang tewas selama perang tersebut. (mb/detik)

Pos terkait