Kemenag Aceh Terapkan Ujian Semester Siswa Madrasah Berbasis Online

Metrobatam, Banda Aceh – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh menerapkan ujian semester berbasis online serta kurikulum K-13 sistem kredit semester (SKS) bagi siswa madrasah. Ini dilakukan untuk memperbaiki mutu pendidikan di Tanah Rencong.

“Ujian semester ini dilakukan secara online untuk meningkatkan kapasitas dan mengetahui kemampuan anak didik, sekaligus kemampuan kompetensi guru,” kata Kasubag Inmas Kemenag Aceh Muhammad Nasril kepada wartawan, Rabu (13/11/2019).

Menurutnya, penerapan sistem online ini bertujuan menjadi catatan untuk melihat dari mana perbaikan peningkatan mutu madrasah di Aceh dimulai. Sebelumnya, Kemenag juga telah melaksanakan ujian kompetensi guru secara online sehingga menjadi sinkron.

Nasril mengatakan pelaksanaan ujian tersebut tidak memberatkan para siswa dan orang tua/wali murid. Bagi madrasah yang belum memungkinkan melaksanakan secara online diperbolehkan menggelar ujian secara manual.

Bacaan Lainnya

“Ujian semester online ini dapat menggunakan fasilitas yang ada, termasuk menggunakan fasilitas laptop guru yang dipinjam-pakaikan kepada peserta didik. Dengan kata lain, ujian online tersebut diperlukan, akan tetapi tidak boleh memberatkan peserta didik,” jelas Nasril.

“Ujian online ini juga sebagai ajang membiasakan siswa dalam menghadapi ujian nasional serta ujian masuk perguruan tinggi bagi siswa di tingkat Aliyah. Ini juga teknologi informasi hari ini sudah menjadi suatu kebutuhan dalam segala aspek kehidupan,” jelasnya.

Kemenag Aceh berharap komite madrasah dan semua pihak mendukung ujian berbasis online. Hal ini, sebut Nasril, untuk kemajuan pendidikan anak bangsa.

Menurut Nasril, Kemenag Aceh melalui bidang pendidikan madrasah juga sudah meluncurkan aplikasi online untuk ujian bagi kepala madrasah, guru, operator, dan siswa. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan meningkatkan mutu madrasah serta efisiensi yang dulunya menggunakan kertas kini diganti berbasis komputer/smart phone.

“Ujian berbasis online dapat menekan risiko kesalahan, uji kejujuran, hemat anggaran negara, dan soal lebih mudah di kerjakan,” ujar Nasril. (mb/detik)

Pos terkait