Metrobatam, Lamongan – Dua nelayan di Paciran, Lamongan, tewas keracunan ikan pirek atau ikan busuk hasil melaut. Sedangkan 3 nelayan lainnya masih dirawat intensif di PKU Muhammadiyah setelah sebelumnya pingsan.
Mereka keracunan ikan busuk itu saat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Kecamatan Brondong. Ikan pirek ini biasanya dipakai campuran pakan ternak.
Data yang dihimpun, 2 korban meninggal yakni Kashuri (39) dan Andi (30), keduanya warga Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran. Sementara, tiga korban yang harus dirawat intensif di rumah sakit adalah Anshori (48), Sutikno (43), Agus Setiawan (28), ketiganya warga Blimbing Paciran.
“Kejadiannya itu Selasa (11/12) petang di dalam perahu Jonjon ‘Bunga Mekar’ saat membongkar ikan pirek busuk,” kata salah satu orang saksi, Abdur Rochman (22) kepada polisi di lokasi, Rabu (12/12).
Saat itu, jelas Abdur Rochman, perahu Jonjon Bunga Mekar yang dinakhodai Ansori hendak membongkar ikan pirek di TPI Brondong bersama 6 ABK lainnya. Salah satu ABK bernama Andi, masuk ke dalam boks perahu dengan maksud mengangkat ikan pirek untuk dibawa ke daratan. Namun tiba-tiba tubuh korban jatuh tidak sadarkan diri.
Saat itu, saksi meminta tolong Anshori dengan cara masuk ke dalam boks berisi sekitar 3 ton ikan pirek. Namun tubuh Anshori lemas dan turut pingsan. Begitu pula dengan korban Agung Setiawan yang berusaha menolong kedua korban, mengalami hal yang sama.
“Semuanya korban ternyata langsung pingsan,” kata Abdur Rochman, saksi pada polisi.
Melihat kejadian tersebut, nelayan lain bernama Huri berusaha menolong ketiga korban, dengan mengangkat satu per satu. Dua korban, Anshori dan Agung Setiawan berhasil dibawa ke atas kapal, namun saat mengangkat korban ketiga bernama Andi, rupanya tubuh Huri tidak kuat lagi dan akhirnya ikut ingsan.
“Sutikno, nelayan lain juga berusaha menolong korban. Namun saat menarik tangan, ternyata Sutikno juga ikut pingsan,” terangnya.
Kejadian itu akhirnya banyak diketahui nelayan lain hingga mereka berdatangan membantu menolong korban untuk dibawa ke PKU Muhammadiyah Blimbing.
Dua korban meninggal akhirnya diserahkan ke keluarganya dan dimakamkan. Sementara tiga nelayan yang tidak sadarkan diri masih menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Tuban.
Ketua Rukun Nelayan (RN) Blimbing, Wakhid kepada wartawan mengaku ikan pirek merupakan ikan busuk yang biasanya dipakai untuk campuran pakan ternak. Ikan ini, kata Wakhid, mengandung amoniak.
“Ya sering seperti ini (Nelayan Pingsan) tapi tidak sampai meninggal dunia,” jelas Wakhid. (mb/detik)