Ketua Pengadilan Agama Tertangkap Basah Selingkuh, KY: Mencoreng Hakim!

Metrobatam, Jakarta – Ketua Pengadilan Agama di Sumatera Barat (Sumbar) terjaring operasi Satpol PP karena sekamar dengan lelaki bukan suaminya atau pria idaman lain (PIL). Komisi Yudisial (KY) sebagai lembaga penjaga kehormatan hakim merasa terpukul.

“Fenomena yang kembali terulang, tatkala kasus perilaku asusila pada penanganan pengaduan cukup mendominasi,” kata juru bicara Komisi Yudisial (KY) Farid Wajdi, Selasa (11/10).

Dalam catatan KY, dari total 45 sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH), sebanyak 28 persennya merupakan kasus asusila/selingkuh. Posisi tersebut menempati urutan kedua setelah kasus suap, sebuah perbuatan yang sangat tercela apalagi untuk profesi hakim.

“Apalagi untuk kasus yang sekarang diberitakan benar-benar kembali mencoreng profesi hakim. Hal ini dikarenakan dugaan pelakunya adalah seorang hakim pada pengadilan agama, yang menjabat sebagai Ketua Pengadilan,” cetus Farid.

Bacaan Lainnya

Dengan merujuk fakta seperti itu, KY menilai ada yang harus dievaluasi dalam proses pembinaan dan penunjukan hakim tersebut sebagai Ketua Pengadilan.

“Pelajaran penting dari kasus ini adalah banyak hal yang mesti dipertimbangkan Pimpinan MA bahwa promosi dan mutasi di pengadilan harus mempertimbangkan juga faktor keluarga. Apalagi ada keluhan dari para hakim di bawah MA terdapat aturan internal berupa Perma yang mengatur hakim tidak ditempatkan sebagai pejabat negara, pejabat fungsional, persis seperti tenaga administrasi kantor belaka,” ucap Farid.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, razia pekat merupakan hal rutin yang dilakukan oleh jajaran Satpol PP Bukit Tinggi seperti yang digelar hari Minggu (9/10) dini hari lalu. Petugas gabungan TNI dan Polri serta Satpol PP wilayah Kota Bukit Tinggi melakukan razia terhadap pasangan bukan muhrim di tempat penginapan Jalan Ahmad Yani, Kampung Cina.

Kala itu anggota Satpol PP mendapati seorang wanita berinsial ED (49) tengah bersama seorang laki-laki yang bukan suaminya. Belakangan diketahui bila perempuan itu adalah seorang Ketua Pengadilan Agama Padang Panjang, Sumatera Barat.

“Tim KY sudah bergerak untuk mendalaminya,” pungkas Farid

Bagaimana Bawahannya
Anggota Ombudsman Adrianus Meliala mengaku sangat menyesalkan kelakuan Ketua Pengadilan Agama yang tertangkap basah oleh Satpol PP Padang Panjang ketika sedang berselingkuh di salah satu hotel di Padang.

“Memang sekarang ini menjadi pejabat negara, aparat publik itu adalah kerjaan ekstra dan berat. Karena di satu pihak semakin terkontrol keuangan dan juga dari sisi kinerja juga semakin tinggi. Sudah ada indikator kinerja sehingga publik dapat mengawasi dengan berbagai macam cara, sedikit saja salah bisa saja tersiar,” ujar Adrianus.

“Jadi kata kuncinya pesan dari kami sebagai pejabat publik, hati-hati dengan mulutmu, perilakumu, kantongmu, karena kita diawasi. Kalau tidak mau diawasi jangan jadi pejabat publik, jadi swasta saja karena tidak ada yang mengawasi. Tapi kalau jadi pejabat publik harus siap dikuliti, harus siap diawasi,” cetus guru besar Universitas Indonesia (UI) itu.

Menurut Adrianus, proses tersebut akan menjadi proses seleksi alam terhadap kualitas pejabat publik.

“Nah, masalahnya kan ada orang yang kebablasan dan sebagainya. Jadi saya mengambil bukan dari sisi pejabatnya, itulah fenomena pejabat publik di Indonesia yang semakin banyak diawasi. Kemudian dia ternyata memang lepas kendali dan sebagainya menerut saya itu merupakan cara untuk menseleksi secara alamiah,” papar Adrianus.

“Kalau ketuanya seperti ini, bagimana dengan aparat di bawahnya?” tanya wartawan.

“Nah itu dia, ketua kan adalah role model. Bagaimana dia bisa menjadi contoh yang baik bagi anak buahnya kalau dia sendiri begitu. Itu makin berat beban bagi seorang pejabat publik,” jawab Adrianus.(mb/detik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *