Khofifah Gelar Pertemuan dengan Kiai Jatim, Ini Hasilnya

Metrobatam, Jombang – Rapat tertutup antara bakal calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan para kiai Jatim di Ponpes Tebuireng, Jombang, belum menetapkan nama pasangan Khofifah di Pilgub Jatim. Para ulama baru akan membentuk tim seleksi yang disebut tim 9.

Hal itu dikatakan KH Asep Saifuddin Chalim, salah satu peserta rapat dalam jumpa pers di Rumah Makan Zam-zam, Jombang. Juga hadir KH Mas Mansyur Tolhah dari Ponpes At Tauhid Surabaya dan KH Suyuti Thoha dari Banyuwangi.

“Sekarang sedang membahas siapa 7 sampai 9 ulama yang akan dilibatkan untuk memikirkan siapa yang pantas untuk mendampingi Bu Khofifah,” kata Kiai Asep kepada wartawan, Minggu (15/10) petang.

Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto ini menegaskan, di dalam rapat tertutup yang digelar sejak pukul 13.00-16.00 WIB di Ponpes Tebuireng, Jombang belum membahas nama-nama yang menjadi kandidat pasangan Khofifah di Pilgub Jatim 2018.

Bacaan Lainnya

“Belum-belum ada, masih semua nama-nama itu terbuka. Sekarang masih mengumpulkan, yang sekarang belum muncul,” ujarnya.

Kiai Asep menjelaskan, saat ini para kiai yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim sedang membentuk tim 9. Tim tersebut beranggotakan para ulama yang mempunyai kapasitas untuk memilih bakal calon wakil Gubernur Jatim mendampingi Khofifah. Tim tersebut beranggotakan para kiai di Jatim.

“Tim 9 masih disusun, sementara masih Gus Solah (Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid), termasuk saya belum, masuk atau tidak nanti mengukur kemampuan saya memilih orang yang tepat dan baik,” terangnya.

Keputusan tim 9 nantinya, lanjut Kiai Asep, tidak menjadi keputusan mutlak untuk menentukan pasangan Khofifah. Menurut dia, pilihan para kiai itu masih akan dibahas dengan partai-partai pengusung dan Khofifah sendiri.

“Tentu kami para ulama tidak mendominasi, hanya merupakan sharing yang nanti akan dimusyawarahkan tentu dengan partai-partai pengusung, terutama dengan Bu Khofifah sendiri. Biar kemudian lengkap dan mendukung terhadap keberhasilan, sekaligus mempunyai kapabilitas dalam melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan Jatim adil dan makmur,” tegasnya.

Sementara terkait kriteria pendamping Khofifah di Pilgub Jatim, Kiai Asep berharap sosok tersebut mempunyai sifat selalu benar dalam bicara, dapat dipercaya, terampil dalam menyampaikan gagasan dan cerdas.

“Juga mempunyai kredibilitas, kapabilitas sehingga akan bisa berjalan bersama-sama dengan baik,” pungkasnya.

Nurdin Resmi Diusung PDIP

Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang diusung PDI Perjuangan, Nurdin Abdullah berjanji berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan Pilkada Provinsi Sulawesi Selatan pada Pilkada serentak tahun 2018.

“PDI Perjuangan memiliki harapan besar untuk dapat memenangkan Pilkada Sulawesi Selatan pada Pilkada serentak 2018,” kata Nurdin Abdullah usai diumumkan secara resmi sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan, di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu (15/10).

Nurdin menyerukan kepada semua pihak, terutama dari koalisi partai politik pengusung dan pendukung, untuk berjuang bersama.

Menurut Nurdin, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi, Andi Ridwan Wattiri dalam upaya memenangkan Pilkada Sulawesi Selatan telah membangun komunikasi politik yang intensif dengan partai-partai politik yang siap berkoalisi pada kompetisi Pilkada serentak tahun 2018.

Sampai saat ini, partai politik yang mengusung dan mendukung Nurdin Abdullah sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan adalah, PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut Nurdin, PDI Perjuangan juga masih terus membangun komunikasi dengan beberapa partai politik lainnya. “Kita harapkan partai politik pendukungnya, masih akan bertambah,” ujarnya.

Bupati Bantaeng selama dua periode ini mengatakan, dirinya sudah bekerja keras memajukan Kabupaten Bantaeng, menjadi salah satu kabupaten yang diperhitungkan di Sulawesi selatan.

Nurdin juga menyatakan, Sulawesi Selatan selama ini dikenal sebagai lumbung padi di Pulau Sulawesi. Jika mendapat kesempatan memimpin provinsi Sulawesi Selatan, dirinya bertekad, akan menjadikan Sulawesi Selatan menjadi salah satu lumbung padi nasional.

Menghadapi Pilkada serentak tahun 2018, Nurdin Abdullah menggandeng Andi Sudirman Sulaiman sebagai calon wakil gubernur. Andi Sudirman Sulaiman adalah profesional dan adik dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

“Andi Sudirman adalah profesional yang memiliki pengalaman di perusahaan nasional dan multinasional,” ujarnya.

Sementara itu, Andi Ridwan Wattiri mengatakan, Andi Sudirman adalah figur profesional dan populer. Dari pendekatan etnis, Nurdin dari etnis Bugis sedangkan Andi Sudirman dari etnis Bone, yakni dua etnis besar di Sulawesi Selatan. “Ini akan menjadi besar pada Pilkada,” katanya.

Ridwan Wattiri juga mengingatkan, diusungnya Andi Sudirman sebagai calon wakil gubernur, agar tidak dikaitkan dengan posisi kakaknya Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian. (mb/detik)

Pos terkait