Kisah Polisi Fiji yang Jabat Posisi Penting Berkat Pendidikan Kepolisian di Indonesia

Metrobatam, Bandung – Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak hanya sukses mencetak pimpinan lembaga kepolisian dalam negeri, namun juga berhasil mencetak pemimpin-pemimpin polisi negara lain.

Lewat Melanesian Spearhead Group (MSG), Polri bersama sejumlah negara Melanesia, mulai dari Fiji, Wanuwatu, Papua Nugini dan Solomon saling bekerja sama mengkoordinasikan berbagai permasalahan di bidang penegakan hukum dan keamanan.

Dalam salah satu bentuk kerjasamanya, Indonesia membuka kesempatan pada negara-negara anggota MSG untuk mengirimkan anak-anak bangsa terbaiknya untuk menempuh pendidikan kepolisian di Sespim Polri di Bandung, Jawa Barat.

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, keikutsertaan negara anggota MSG dalam kerja sama pendidikan kepolisian itu cukup besar. Bahkan, menurut Tito, sebagai salah satu negara anggota MSG, Fiji telah mengirimkan banyak anggota kepolisian mereka ke Sespim Polri.

Bacaan Lainnya

“Di Sespim ‎negara sahabat dari pasifik, ada yang telah ikut. Fiji sudah ikut, kita menawarkan silahkan kalau mau memaksimalkan fasilitas ini, kita welcome untuk negara-negara sahabat kepolisian untuk kursus dan berlatih,” kata Kapolri Jendral Polisi, Tito Karnavian, di Bandung, Senin (23/10).

Director International Relation Of Fiji sekaligus Chairman Of Working Group Regional Security Strategy Melanesian Spearhead Group‎, Ulaiasi Ravula mengatakan, Sespim Polri berkontribusi besar dalam mencetak pimpinan-pimpinan lembaga kepolisian di Fiji.

Individu-individu lulusan Sespim Polri kini tumbuh menjadi anggota-anggota polisi yang unggul. Dengan kepemimpinan yang dibentuk di Sespim Bandung, mereka berhasil menempati posisi-posisi strategis di lembaga kepolisian Fiji.

“Dari fiji sudah mengirimkan beberapa orang ke sespim, dan mereka sudah naik memegang posisi posisi kunci di sana. Dari assesment fiji, mereka yang berlatih ikut sespim polri di bandung lembang, itu mereka memiliki kemapuan manajemen leadermen yang baik sehingga memegang posisi kunci di sana,” katanya di waktu dan tempat yang sama.‎

Tito mengatakan, pertukaran siswa didik ini menjadi salah satu program paling penting dalam MSG. Disamping sebagai ajang pelatihan, kerja sama ini tentu menjadi ajang untuk saling bertukar pengalaman.

“‎Kita juga mungkin bisa mengambil pelajaran di mana negara-negara asia pasifik menangani masalah-masalah lingkungan misalnya. Ini juga kita pelajari,” jelasnya. (mb/detik)

Pos terkait