Kritik Proyek Tak Efisien, JK Minta Konsultan Berpikir Jernih

Metrobatam, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan alasannya yang belakangan ini kerap mengkritik pemerintah. Salah satunya terkait pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta hingga Trans Sulawesi yang dianggap tak efisien.

JK mengatakan, kritikan itu merupakan ungkapan jujur yang ia sampaikan jika ada suatu proyek pemerintah yang dianggap tak sesuai. Namun hal itu semata ia lakukan demi efisiensi pengerjaan proyek pemerintah.

“Saya kalau menganggap sesuatu tidak sesuai ya saya ngomong. Tapi dalam konteksnya perhatikan,” ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (19/2).

Kritik pengerjaan LRT itu pun, menurut JK, bukan disampaikan dalam rapat internal pemerintah melainkan di hadapan konsultan proyek. Ia saat itu meminta agar para konsultan bersikap objektif dalam menggarap proyek bernilai triliunan itu.

Bacaan Lainnya

“Saya sampaikan semua konsultan harus berpikir jernih, jangan membiarkan over invest dari yang tidak seharusnya,” katanya.

Ia pun mengklaim tiap kritik yang disampaikan selalu dibarengi dengan solusi. Dalam proyek pembangunan jalur kereta Trans Sulawesi misalnya, JK juga mengkritik lantaran proyek itu dianggap tak efisien.

JK mengatakan, penumpang yang akan diangkut menggunakan kereta di jalur Trans Sulawesi tak sebanyak jalur kereta di Pulau Jawa. Menurutnya, jalur Trans Sulawesi lebih efisien jika digunakan untuk mengangkut barang atau jasa lainnya.

“Iya kampung saya itu (Sulawesi). Saya tanya mau angkut apa kalian? Makanya diubah dulu untuk angkut batu bara dan semen supaya bisa menghasilkan dulu,” tutur JK.

“Jadi bukan hanya kritik saja kan, tapi saya kasih juga solusinya supaya kau jangan rugi,” ujarnya.

JK meyakini kritik yang ia sampaikan tak akan menyebabkan elektabilitas Presiden Joko Widodo merosot. Kritik itu, kata dia, justru dinilai dapat menggenjot elektabilitas Jokowi sebagai capres petahana.

“Justru mungkin akan naik karena berarti pemerintah memperhatikan supaya efisien. Kalau pemerintah boros, turun elektabilitas Pak Jokowi. Tapi karena kita akan mengubah jadi efisien, akan bisa naik (elektabilitas). Jangan lupa itu,” terangnya.

Sejumlah kritik yang disampaikan JK sebelumnya dianggap menjadi ‘angin segar’ bagi tim pemenangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. JK dianggap bersikap adil dengan mengungkap fakta yang terjadi di internal pemerintah selama ini.

Namun ada juga pihak yang menganggap kritikan JK ini tak elok lantaran Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin ini masih menjadi bagian dari pemerintah saat ini. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait