Lika-liku Menjadi Astronaut

Jakarta, Kamu tahu, untuk menjadi seorang astronaut itu tidak mudah lho. Berdasarkan catatan, untuk lolos tes dan menjadi astronaut itu 74 kali lebih sulit ketimbang masuk ke Universitas Harvard.

Sebagai contoh, untuk tahun depan ini Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah membuka kembali kelas astronaut. Kursi yang tersedia itu hanya 14 saja.

Sementara yang melamar itu ada 18.300 orang. Jauh lebih tinggi ketimbang mereka yang melamar pada 1978, yaitu hanya 8.000 pelamar.

Nah, dari 14 taruna itu masih akan diseleksi lho. Menurut keterangan resmi NASA, mereka akan menjalani proses pendidikan selama 18 bulan dan hanya delapan yang bisa lolos jadi kandidat astronaut.

Bacaan Lainnya

Seperti apa sih profesi yang satu ini? Berikut ini adalah cerita dari Kjell Lindgren, satu dari 47 astronaut aktif yang bekerja di NASA. Pada Desember lalu dia baru kembali dari penugasan di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).

1. Seleksinya sangat sulit
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, seleksi untuk jadi astronaut itu sangat ketat. Aplikasimu harus dikirimkan ke website usajobs.gov. Syarat utama: warga negara Amerika Serikat; sarjana dari bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika; berpengalaman kerja profesional dan progresif setidaknya tiga tahun di bidang terkait; atau punya 1.000 jam terbang sebagai pilot pesawat jet. Lindgren sendiri sebelumnya bertugas di Angkatan Udara AS.

2. Training 18 bulan
Mereka dilatih di Johnson Space Center di Houston, Texas. Jam kerjanya seperti jam kerja umumnya, dan mereka beraktivitas selama lima hari per pekan. Di sana mereka diajari melakukan space walk, mengoperasikan lengan robotik, merespons kejadian darurat, dan melakukan eksperimen-eksperimen luar angkasa.

3. Misi ke Luar Angkasa
Setelah lulus pelatihan, para kandidat itu akan menjalani misi ke luar angkasa. Lindgren misalnya, menjalani penugasan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) dan bersedia diperpanjang waktunya. Di stasiun ini mereka akan bertemu dengan astronaut dari negara lain. Nah, sebelum berangkat biasanya mereka akan menjalani masa karantina untuk memastikan tak ada penyakit yang dibawa ke antariksa.

4. Di antariksa berbuat apa?
Di antariksa, para astronaut itu melakukan aktivitas harian rutin, antara lain berolahraga, melakukan riset, merawat dan memperbaiki kerusakan di sana, berkomunikasi ke Bumi, dan tidur.

5. Seperti apa rasanya di antariksa?
Mereka tidur dalam kantung tidur yang menempel di dinding. Para astronaut itu mengikat erat kantung tidurnya ke dinding supaya merasakan tekanan terhadap punggung, seperti rasanya tidur di Bumi. Soalnya, kalau tidak begitu, rasanya seperti tidur di awan, begitu kata Lundgren.

6. Mengisi waktu
Agar tak stres atau kangen keluarga di Bumi, para astronaut biasanya menyibukkan diri untuk mengisi waktu. Tapi mereka juga boleh kok menghubungi keluarga di Bumi untuk mengobati rindu.

7. Setelah pulang
Sesampainya di Bumi, para astronaut akan menjalani pemeriksaan medis, rekondisi, dan mengumpulkan data riset. Selanjutnya, mereka akan membahas segala sesuatu yang terjadi di antariksa dengan koleganya demi misi luar angkasa berikutnya. (ded/ded) CNN

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *