Macron, Politikus Pemula yang Jadi Presiden Termuda Prancis

Paris – Emmanuel Macron memenangkan pemilihan Presiden Prancis pada usia 39 tahun. Macron tercatat sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah. Macron yang memiliki kehidupan pribadi yang tidak biasa dan memiliki karier politik singkat ini berhasil mendobrak tradisi.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Senin (8/5), Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan Macron meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli rivalnya, Marine Le Pen, yang hanya meraup 34 persen suara dalam pilpres yang digelar Minggu (7/5) waktu setempat. Hasil itu didasarkan pada penghitungan 99,99 persen suara terdaftar dalam pemungutan suara yang digelar secara nasional itu.

Selisih suara yang melebihi 20 persen sesuai dengan prediksi berbagai polling pilpres. Macron dan Le Pen berada di posisi dua teratas dari total 11 kandidat capres dalam pilpres putaran pertama yang digelar pada 23 April lalu.

Dengan meraih kemenangan dalam pilpres tahun ini, Macron yang lahir pada 21 Desember 1977 ini mencetak sejarah sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah Prancis. Dia berusia setahun lebih muda dari Louis Napoleon Bonaparte saat menjabat Presiden Prancis pada tahun 1848.

Bacaan Lainnya

Louis Napoleon Bonaparte (Napoleon III), keponakan tokoh revolusi Prancis Napoleon Bonaparte (Napoleon I), berusia 40 tahun saat menjabat sebagai, dan satu-satunya, Presiden Prancis dalam Republik Prancis Kedua. Sebelum menjadi negara republik, Prancis memiliki sistem monarki. Louis Napoleon Bonaparte merupakan kepala negara pertama di Prancis yang bergelar ‘Presiden’.

Kembali pada Macron yang melengserkan Louis Napoleon Boneparte sebagai pemegang rekor Presiden Prancis termuda. Macron merupakan anak dari orangtua yang berprofesi sebagai dokter di kota Amiens, Prancis bagian timur laut. Dia disebut mendobrak sejarah tradisional Prancis karena beberapa hal.

Pertama, Macron menikahi mantan guru sekolah menengahnya. Istri Macron yang bernama Brigitte Trogneux (64) merupakan seorang janda dengan tiga anak sebelum menikahi Macron. Kisah cinta Macron dan Trogneux menjadi pemberitaan besar media-media Prancis dan media asing beberapa waktu lalu, dengan fokus pada perbedaan usia yang sangat jauh di antara keduanya. Macron jatuh cinta pada Trogneux saat masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku sekolah.

Selain kehidupan pribadinya, Macron juga dianggap mendobrak tradisi karena rekam jejak dan sosoknya yang sama sekali tak diduga akan mengarah ke kursi kepresidenan Prancis. Tiga tahun lalu, Macron sama sekali tidak dikenal publik. Ditambah, dia maju mencapreskan diri tanpa dukungan dari partai besar Prancis di belakangnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait