Maju Lagi di Pilgub Sumut, Effendi Simbolon: Kita Ingin Habisi Mafia Tanah

Metrobatam, Medan – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Effendi Muara Sakti Simbolon menyatakan siap untuk kembali maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara 2018. Ia mengklaim ada dorongan masyarakat agar dirinya maju lagi setelah kalah di pilgub sebelumnya.

Selain itu, keinginan untuk maju juga berangkat dari rasa prihatinnya terhadap kondisi Sumut yang masih jauh dari sejahtera, akibat penguasa yang tak berpihak pada rakyat. Salah satunya terkait persoalan pertanahan.

Effendi menilai banyak tanah eks-perkebunan maupun kawasan hutan yang harusnya dikuasai negara, kini justru dikuasai oleh preman dan para mafia. Penguasa yang harusnya bisa mengantisipasi kondisi tersebut pun justru seolah melakukan pembiaran.

“Kita harus jujur lah, jangan lagi kita kelola Sumut ini hanya untuk kepentingan kita. Jangan kemudian kita hanya dihadapkan pada program ke program yang semuanya untuk pribadi-pribadi. Seperti soal tanah, banyak sekali pihak yang ingin mengelola areal lahan eks PTPN bekas maupun hutan lindung. Itu kan habis begitu saja dibagi mafia-mafia di Sumut ini,” kata kepada wartawan di Medan, Rabu (30/8).

Bacaan Lainnya

“Kita harus berani melawannya, tapi yang melawannya jangan yang preman juga. Bagaimana preman melawan preman. Kita harus berani melawan preman. Bukan preman lawan preman,” ujar politikus PDIP itu.

“Kalau saya jadi gubernur, enggak perlu ngomong-ngomong. Kita kembalikan (tanah) itu ke negara. Mafia dan premannya kita habisin. Enggak ada urusan,” tegasnya.

Untuk bisa bersikap tegas terhadap para mafia dan preman itu, kata Effendi, dibutuhkan gubernur yang berani dan bersih serta berani membuat reformasi pertanahan. “Ketika saya diberikan kewenangan oleh negara dan konstitusi, saya lakukan itu. Ketika saya diambil sumpah, itu yang saya lakukan dahulu. Kita kembalikan (tanahnya) ke negara,” tandasnya.

Effendi Simbolon sebelumnya pernah maju di Pilgub Sumut 2013 berduet dengan Jumiran Abdi. Namun, pasangan itu kalah suara dengan Gatot Pudjo Nugroho-Tengku Erry Nuradi yang kemudian jadi pemimpin Sumut.

Celakanya, saat jadi gubernur Gatot Pudjo Nugroho diberhentikan karena terjerat kasus korupsi. Tengku Erry naik tahta jadi Gubernur Sumut sampai sekarang. Erry pun kembali maju Pilgub 2018 dengan diusung Partai Golkar. Ia akan berpasangan dengan Ngogesa Sitepu, Ketua DPD Partai Golkar Sumut yang kini menjabat sebagai Bupati Langkat, Sumatera Utara.(mb/okezone)

Pos terkait